Langsung ke konten utama

Desain Taman Kanak-kanak di IKEA

Beberapa minggu lalu tak biasa saya mendapat pesan singkat dari atasan saya di kantor dulu. Disertai beberapa foto room setting baru di area anak-anak IKEA Alam Sutera. Saya langsung tersenyum. Sebab meski baru, saya mengenalinya. Ini desain terakhir saya sebelum resign setengah tahun lalu. Tentu saja ada beberapa penyesuaian pada implementasinya serta detail-detail tambahan yang tidak saya rancang sebelumnya. Namun secara garis besar sesuai dengan apa yang dulu saya gambar.




Room setting ini agak spesial. Biasanya di IKEA yang ditujukan adalah ruangan dalam rumah. Tapi ruang ini adalah kelas taman kanak-kanak. Sebagai insiprasi para pemilik sekolah untuk interior kelas TK mereka.

Sampai saat ini saya belum berkunjung ke IKEA lagi. Jadi saya pun belum pernah lihat aslinya seperti apa. Tapi saya sangat terharu karena desain saya dipakai dan atasan saya menyempatkan untuk memberi tahu saya. Juga berterima kasih untuk geng interior desain yang berhasil mengimplementasikannya jauh lebih bagus dari yang saya rancang.

Ah, saya jadi kangen sekali sama mantan kantor. :*

"Ru mau ke sini mama.." kata anak saya saat melihat foto ruangan ini.

Moral
- Atasan saya baik banget ya :)



{photo by Indy}

Komentar

  1. Lucu mbak.. kalo anak-anak TK sekolah dengan desain yang seperti itu pasti nggak mau pulang deh..

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasi vicia 😘 gausah panggil mbak ya, kita seumur koo

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Restoran Kluwih Sunda Authentic, Bogor

Kalau kebanyakan orang ke restoran karena ingin makanannya, saya dan Bi ke Kluwih karena ingin lihat desainnya. Sebab restoran ini adalah salah satu finalis Himpunan Desain Interior Indonesia (HDII) Award 2017. Sebenarnya pemenangnya, Lemongrass, juga berlokasi di Bogor, namun jaraknya lebih jauh dari hotel tempat kami menginap, Ibis-style Bogor . Kami sengaja datang ke sini untuk makan malam supaya lampu-lampunya menyala. Asumsinya rumah makan sunda ini lebih bagus di waktu malam.

Beli Buku Impor Tanpa Ongkos Kirim

'Selamat Tahun Baru!' Walau sudah kelewat lebih dari dua minggu, tapi ini tulisan pertama saya di tahun ini. Jadi gapapa ya telat.  Mari mengawali tahun ini dengan senang hati. Saya memang lagi senang karena buku pesanan saya via online akhirnya datang juga. Biasanya saya beli buku impor di toko buku seperti Aksara dan teman-temannya. Tapi kadang, buku yang saya pengen ga ada dimana-mana. Mau beli di Amazon juga ga ngerti caranya, takutnya malah mahal kena pajak dan lain-lain. Sekitar dua tahun lalu, teman kerja saya waktu itu pernah cerita tentang hobinya beli buku online. "Kalau gw sering belinya di Book Depository, di sana gratis ongkos kirim ke seluruh dunia." "Woow," pikir saya waktu itu, tapi entah kenapa belum-belum juga nyoba beli di sana.  Desember kemarin, setelah ga berhasil menemukan buku yang saya mau di toko buku, saya akhirnya memutuskan untuk mencoba Book Depository. Cara pesannya super gampang. Tinggal buat  account , terus pi...

Perlukah Insisi Tongue Tie

Ru sudah bukan bayi lagi, tapi pengalaman menjadi ibu baru dan mengurus bayi sangat membekas bagi saya. Itulah mengapa sekali-kali saya bercerita cerita lampau di sini. Siapa tahu ada ibu baru yang mengalami hal serupa dan bisa belajar dari pengalaman saya. Salah satunya adalah tentang tongue tie , salah satu hal yang sempat ditanyakan beberapa teman saya paska melahirkan. Hampir tiga tahun lalu Ru lahir di Rumah Sakit Puri Cinere. Rumah sakit ini pro ASI. Setelah melahirkan, saya dan Ru tidak hanya dikunjungi oleh dokter kandungan dan dokter anak, tapi juga dokter laktasi. Dokter spesialis menyusui datang dan memeriksa apakah cara menyusu bayi sudah benar dan adakah masalah dalam menyusui. Juga mengajarkan posisi menyusui yang benar. Benar-benar membantu karena menyusui itu ternyata tidak semudah kelihatannya. Beberapa hari setelah Ru lahir puting payudara saya lecet (maaf agak vulgar). Menurut dokter laktasi, setelah memeriksa mulut Ru, hal itu disebabkan Ru mengalami tongue ti...