Langsung ke konten utama

Postingan

Hejdå IKEA, Hello Home

Untuk saya, lebaran tahun ini lebih spesial dari biasanya. Bukan karena kualitas ibadah saya (sayangnya), tapi karena mulai lebaran kemarin saya tidak lagi bekerja sebagai desainer interior di IKEA. Sejak dulu saya selalu ingin bekerja di IKEA, yang juga pernah saya tuliskan di sini . Bersyukur tentunya karena kesempatan itu kemudian datang. Banyak hal yang saya pelajari dan banyak orang menyenangkan yang saya temui di sana. Namun, semua hal ada akhirnya. Work-Life Balance  sangat sulit dicapai karena lokasi rumah dan kantor yang cukup jauh. Saatnya mengucapkan selamat tinggal. Hari terakhir. Goodbye small but strong team! Minus Angel, Ayu, Dennis. Ibu bekerja, ibu rumah tangga Tentu saja salah satu pertimbangan saya berhenti adalah Ru, anak saya. Ibu bekerja atau ibu rumah tangga, kedua predikat yang saya rasa tidaklah penting. Menurut saya yang penting adalah menjadi ibu yang bahagia. Saya selalu percaya bahwa ibu yang bahagia bisa membuat anak-anaknya juga bahagia. ...

Disneyland Hong Kong (HK Special, Part 2)

Kamis, 23-07-15 Hong Kong Special Trip  Day 2 Saatnya melanjutkan janji lama untuk cerita jalan-jalan ke Hong Kong. Menurut jadwal yang sudah disusun sebelum berangkat, hari ini kami akan pergi ke Disneyland. Hore! Sebagai penggemar taman bermain saya tentunya bersemangat. Ditambah lagi pada kunjungan sebelumnya saya ga ke Disneyland, tapi ke Ocean Park, amusement park besar lain yang ada di Hong Kong. Sayangnya pagi-pagi sebelum berangkat hujan turun. Sebenarnya tidak mengherankan karena bulan Juli memang musim hujan di Hong Kong. Berbekal doa kami tetap berangkat, mudah-mudahan hujan reda. Tiket Disneyland sudah dibeli via agen travel sejak di Indonesia. Menurut si tante yang beli, harganya lebih murah dari pada beli online maupun beli langsung di Disneyland. Ru (15 bulan), anak saya, karena dibawah 3 tahun masih gratis. Seperti turis pada umumnya kami mencapai Disneyland dengan MTR. Menuju Sunny Bay Station lalu berganti kereta menuju Dineyland Resort. Kereta ...

Jalan-jalan ke Hong Kong dengan Manula, Balita, dan Batita (HK Special, Part 1)

Libur lebaran kemarin saya dan keluarga besar pergi ke Hong Kong. Ini kali kedua saya dan Bi ke sana. Sebelumnya saya pernah cerita di sini.  Perbedaan besarnya adalah kalau tiga tahun lalu saya pergi berdua saja, kali ini pergi ber-23. Banyak ya. Termasuk di dalamnya Eyang Uti (80 tahun lebih), Freya si ponakan (4 tahun), dan Ru (15 bulan). Walaupun ramai-ramai perjalanan ini semi-backpacker dan tanpa agen travel. Lumayan ribet sih. Tapi tetap senang. Berikut ini vlog buatan adik saya Lala Djais . Enjoy! Penerbangan Ini adalah bagian paling mengecewakan dalam jalan-jalan ini. Saya ga mau cerita detail ah, daripada bikin mood jelek. Intinya menurut pengalaman saya Cathay Pacific sangat sangat ga recommended terutama untuk yang bawa anak di bawah 2 tahun, Lebih mahal dan pelayanannya ga ok sama sekali. Mending cari maskapai lain deh. Saya lumayan kapok sih naik Cathay.  Kursi Roda dan Stroller Ini adalah kesulitan kedua. Sesuai sama cerita orang-orang di inte...

#Pumping Series: Perlengkapan Memerah ASI di Kantor

Ru sudah 18 bulan. Artinya sudah selama itu juga saya memerah ASI. Pengennya sih cerita komplit tentang tips dan suka duka jadi ibu perah. Tapi karena bakal panjang sekali saya bikin perbagian aja ya. Mari dimulai dengan perlengkapannya dulu. Selama 14 bulan  pumping  di kantor, saya pakai sistem trial and eror. Termasuk perlengkapan  pumping.  Jadi apa yang saya bawa saat Ru 4 bulan dan sekarang lumayan beda. Ini bawaan saya yang terkini. Btw ini saya sebut merek bukan karena di- endorse . 1. Cool Box / Cool Bag Awal saya kerja saya bawa cool box karena ga ada kulkas di kantor. Coolbox Rubbermaid beli di ACE Hardware. Cukup tahan selama 12 jam kerja. Biar ga kaya jualan es, coolbox nya saya masukin ke tas kain. Setelah ada kulkas saya ganti bawa coolbag . Pertama pakai merek Gabag dengan dua kompartmen atas-bawah. Beli di ITC Kuningan. Tapi dalam beberapa bulan talinya putus. Sekain talinya oke banget sih sebenernya tas ini, Saya lalu ganti jadi ...

Weekend: Novotel, Tangerang

"Nginep di hotel yuk!" ajak Bi, suami saya, ketika tau ada panggung dangdut di depan komplek rumah kami.  "Ayo!" jawab saya tanpa berpikir lama. Rumah saya itu letaknya dibagian depan komplek. Nah , warga sekitar suka bikin panggung di jalanan. Kali ini dalam rangka pembagian hadiah lomba 17 Agustusan. Acara dangdutan baru mulai habis magrib dan selesai dini hari. Dari rumah saya itu suaranya sekencang kalau nonton persis di depan panggungnya. Plus, penontonnya pasti nutupin pintu masuk ke komplek yang artinya kalau pergi saya ga bisa masuk lagi atau saya ga bisa kemana-mana. Alasan yang tepat banget kan untuk nginep di hotel. Bi bilang saya boleh pilih mau nginep dimana. Tentunya dengan persetujuan dia. Saya random aja pilih Novotel Tangerang. Alasannya, harganya lumayan murah dibanding hotel di Jakarta dan ada tempat main anak-anaknya.  Seperti biasa kita pesen via agoda. Di sana semua kamar Novotel ga ada pilihan breakfast . Bi yakin kalau pasti ...

Review Clodi (Cloth Diaper)

Salah satu barang bayi yang membuat saya menghabiskan waktu lama untuk pilih-pilih adalah cloth diaper (clodi). Lama karena model dan merek nya banyak sekali. Harganya pun macem-macem. Waktu itu untungnya saya punya waktu untuk bacain review ibu-ibu lainnya. Sekarang saatnya membalas budi dengan nambahin review clodi dari pengalaman saya 15 bulan ini. Jadi, seperti yang pernah saya ceritain di sini , saya beli bermacam-macam clodi. Konon katanya, sebaiknya jangan beli satu merek saja karena belum tentu pas di anaknya. Sayang kan kalau semuanya jadi ga pas. Saya pun mengikuti saran tersebut. CLODI LOKAL Pempem   -- Saya kurang suka, karena cepat pesing dan entah kenapa suka disemutin. Dari semua clodi cuma ini aja yang sering disemutin. GG  -- Saya suka-suka aja sama GG. Cuma gatau perasaan saya atau apa, Clodi lokal lebih cepat pesing dibanding clodi impor Amerika. Tapi ya ada harga ada barang kan. Cluebebe  -- Sama seperti GG.  So far so good.  ...

Weekend: Taman Safari & R Hotel, Rancamaya

Saya dan Bi, suami saya,  lagi diserang virus jenuh dan butuh liburan. Tapi ga mau mahal-mahal, yang berarti ga jauh-jauh. Tadinya pengen ke Anyer, tapi hotelnya penuh. Maklum, kami super dadakan, baru mau booking hotel H-1. Saya emang paling suka yang spontan kalau tentang jalan-jalan. Jadi kami memutuskan untuk ke taman safari aja. Toh, Ru juga udah ngerti liat binatang pas diajak ke Ragunan . Bi pengen nginep. Katanya biar ga terlalu capek dan dapet suasana yang beda. Akhirnya kami booking R Hotel di Rancamaya. Hotelnya baru buka tahun 2014. Lumayan, dapet kamar di bawah 1 juta karena diskon. Taman Safari Sabtu pagi kami berangkat menuju Safari. Jalanan lumayan padat jadi baru sampai jam 11-an. Walaupun ditulisannya anak di atas 1 tahun bayar, Ru (13 bulan) masih gratis. Alhamdulillah , karena tiketnya lumayan mahal. Ru seneng banget bisa liat binatang dari deket. Dia bahkan berusaha keluar mobil. Hehehe. Setelah keliling naik mobil kami sampai di area bermain....