Langsung ke konten utama

#Pumping Series: Perlengkapan Memerah ASI di Kantor


Ru sudah 18 bulan. Artinya sudah selama itu juga saya memerah ASI. Pengennya sih cerita komplit tentang tips dan suka duka jadi ibu perah. Tapi karena bakal panjang sekali saya bikin perbagian aja ya. Mari dimulai dengan perlengkapannya dulu.

Selama 14 bulan pumping di kantor, saya pakai sistem trial and eror. Termasuk perlengkapan pumping. Jadi apa yang saya bawa saat Ru 4 bulan dan sekarang lumayan beda. Ini bawaan saya yang terkini.

Btw ini saya sebut merek bukan karena di-endorse.

1. Cool Box / Cool Bag
Awal saya kerja saya bawa cool box karena ga ada kulkas di kantor. Coolbox Rubbermaid beli di ACE Hardware. Cukup tahan selama 12 jam kerja. Biar ga kaya jualan es, coolbox nya saya masukin ke tas kain.

Setelah ada kulkas saya ganti bawa coolbag. Pertama pakai merek Gabag dengan dua kompartmen atas-bawah. Beli di ITC Kuningan. Tapi dalam beberapa bulan talinya putus. Sekain talinya oke banget sih sebenernya tas ini,

Saya lalu ganti jadi coolbag Boogy Baby beli di Suzzana Pondok Indah. Tali nya kuat. Sayangnya, walaupun ada dua kompartmen terpisah, dinginnya bisa masuk ke sisi yang satu. Jadinya pompa elektrik saya agak bermasalah. Jadi  ice block harus cepat-cepat dikeluarkan dari tas saat sampai kantor. Walaupun begitu, sampai sekarang saya masih pakai yang ini.

2. Pompa ASI
Medela Swing Maxi
Favorit saya. Beli di Bilna. Efektif karena sistemnya dual pump. Ditambah jenis ini closed system, artinya ASI yang diperah ga mungkin bisa tersedot ke dalam mesinnya. Kelemahannya adalah kalau ga dicolokin lumayan juga konsumsi baterai AAA nya. Pengennya si Medela Freestyle, tapi harganya sungguh ga bersahabat. Medela Swing Maxi harganya ga murah. Tapi saya anggap investasi aja. Kalau saat pumping saya merasa susah, pasti jadi ga happy dan ASI nya malah ga lancar kan.

Medela Harmony
Ini saya pakai sebelum punya swing maxi. Awal-awal kerja saya bawa untuk pompa saat ada seminar. Karena ga ada bunyinya jadi ga ketahuan kalau saya lagi mompa sambil dengerin training. Tinggal ditutupin dengan apron menyusui aja. Sekarang udah ga pernah dibawa lagi.

3. Botol Medela + Huki BPA free
Saya bawa beberapa botol medela supaya tidak perlu mencuci saat di kantor. Karena jumlahnya kurang, saya suka bawa botol HUKI juga. Ulirnya sama, tapi harganya jauh lebih murah. Lumayan untuk backup. Tapi kualitas ulirnya tentu ga se-oke medela.

4. Botol Kaca
Awalnya saya ga pernah bawa botol kaca. Semua ASIP baru dipindahkan ke botol kaca saat di rumah. Sejak saya ganti coolbag yang ukurannya lebih kecil saya mengurangi jumlah botol plastik medela dan bawa botol kaca supaya muat di tas.

5. Ice Block
Andalan saya adalah ice block Maxcold igloo. Bawa dua sewaktu pakai coolbox dan tas gabag. Tapi di Boogy baby cuma muat satu. Paling suka karena paling ramping dibanding ice block dan ice gel lain yang saya punya (Rubbermaid dan Gabag)

6. Food Container
Ini saya pakai untuk simpen corong yang mau di simpan di kulkas sampai waktu pumping berikutnya. Supaya tidak terkontaminasi benda lain di kulkas kantor.

7. Lainnya (Hand sanitizer, tissue, baterai AAA)

Yang Ga Dibawa Lagi
Dulu sempet bawa barang-barang ini juga. Tapi lama kelamaan dirasa ga perlu dan berat-beratin. Jadi ga pernah bawa lagi deh.

Plastik ASI
Bawa untuk jaga-jaga kalau kurang botol ASI

Apron menyusui
Dibawa kalau terpaksa pumping di ruang terbuka.

Peralatan mencuci (Sleek, sikat botol, termos)
Awal-awal saya bawa. tapi kalau pakai nyuci kapan saya kerjanya. Akhirnya cuma dilap tisuue lalu masukin kulkas. Alhamdulillah Ru ga apa-apa


Moral
- Kalau males mikir harus bawa apa untuk pumping silahkan contek aja daftar di atas.




BACA JUGA : Tempat Memerah ASI di Kantor

Komentar

  1. Hallo kak, jadi kk bawa box n bag juga? sebelum ke bag dimasukin ke box gituh?

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo.. ngga waktu blm ada kulkas saya bawa cool box dimasukan ke tas kain (bukan cool bag), setelah ada kulkas coolbag saja.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perlukah Insisi Tongue Tie

Ru sudah bukan bayi lagi, tapi pengalaman menjadi ibu baru dan mengurus bayi sangat membekas bagi saya. Itulah mengapa sekali-kali saya bercerita cerita lampau di sini. Siapa tahu ada ibu baru yang mengalami hal serupa dan bisa belajar dari pengalaman saya. Salah satunya adalah tentang tongue tie , salah satu hal yang sempat ditanyakan beberapa teman saya paska melahirkan. Hampir tiga tahun lalu Ru lahir di Rumah Sakit Puri Cinere. Rumah sakit ini pro ASI. Setelah melahirkan, saya dan Ru tidak hanya dikunjungi oleh dokter kandungan dan dokter anak, tapi juga dokter laktasi. Dokter spesialis menyusui datang dan memeriksa apakah cara menyusu bayi sudah benar dan adakah masalah dalam menyusui. Juga mengajarkan posisi menyusui yang benar. Benar-benar membantu karena menyusui itu ternyata tidak semudah kelihatannya. Beberapa hari setelah Ru lahir puting payudara saya lecet (maaf agak vulgar). Menurut dokter laktasi, setelah memeriksa mulut Ru, hal itu disebabkan Ru mengalami tongue ti...

Review Breast Pump Silikon MOOIMOM

Bagi buibu yang instagramnya ibu-ibu banget pasti ga asing dengan pompa ASI ini. Iklannya banyak berseliweran di Instagram. Kebetulan saya memang lagi pikir-pikir untuk beli breast pump karena dua pompa ASI yang saya punya rusak. Harusnya keduanya bisa dibenerin tapi ya kok saya males. Akhirnya saya putuskan beli saja karena review Mooimom breast pump ini cukup baik dan harganya murah. Pesan dan Unboxing Saya kemudian memesan breast pump ini di website resminya. Sampainya cepat sekali. pesan hari jumat, besoknya sampai. Belinya yang versi lama karena harganya beda hampir seratus ribu tapi perbedaan bentuknya kurang signifikan. Breast pump ini dikemas di dalam kotak karton tipis dan dibungkus plastik. dilengkapi juga dengan tutup plastik. Tidak ada buku manual karena Semua petunjuk tertulis di bagian luar kotak. Cara Kerja Awalnya saya kira pompa ini lebih seperti penampung ASI bukan pompa beneran, tapi katanya bukan. Infonya bisa dipakai untuk tiga hal: menjadi pompa ASI, d...

Playground: Naik Excavator di Kids@Work, Gandaria City

Enam bulan terakhir Ru (2.5 tahun) lagi suka banget sama yang namanya kendaraan konstruksi. Ru hafal semua nama alat-alat berat dan fungsinya. Setiap jalan-jalan dan ketemu di jalan senangnya bukan main. Ga jarang kami berhenti dipinggir jalan untuk nontonin excavator yang lagi parkir. Buku, mainan, tontonan juga semua tentang construction vehicle . Sampe saya boseeeennn.  Dari kesukaannya ini juga kami tahu ada amusement park yang bernama Diggerland. Ru pengen sekali ke sana. Ada hari dimana dia nangis-nangis minta naik mobil dan diantar ke Diggerland. Masalahnya Diggerland itu hanya ada di Amerika dan Inggris. Sampai akhirnya dia pun pasrah menerima kenyataan kalau Diggerland itu jauh dan untuk ke sana perlu uang banyak.