Berbeda dengan pertama kali, tidak banyak tempat yang saya kunjungi di trip ke Belitung kali ini meskipun waktunya sedikit lebih lama (4 hari 3 malam). Tiga hari pertama dihabiskan di Pantai Tanjung Tinggi diselingi ke Rumah Keong sebentar. Hari terakhir pesawat saya dan keluarga siang, masih sempat untuk berkunjung ke Danau Kaolin.
Danau Kaolin ini lokasinya sejalan dengan bandara. Bagus sekali untuk tempat foto-foto. Namun sebenarnya perasaan saya agak campur aduk, karena di balik keindahannya sebenarnya danau ini adalah bekas tambang kaolin yang dibiarkan begitu saja dan akhirnya membentuk danau. Untungnya untuk masuk ke area Danau Kaolin tidak dikenakan biaya apapun. Jadi saya tidak merasa ikut berkontribusi merusak bumi.
Ru, Excavator, dan Pasir
Anak saya Ru (3 tahun 3 bulan) senang sekali ke sini. Tentu bukan karena danaunya tapi karena di sini ada banyak excavator. Heran deh, Ru tuh ga ada bosennya sama kendaraan konstruksi.
Sementara orang-orang sibuk foto Ru sibuk main pasir dan berakhir nangis-nangis karena mau ambil mainan excavator untuk dimainkan di gundukan pasir putih ini. Saya tidak izinkan karena saya ga yakin pasir kaolin ini aman untuk dimainkan anak-anak. Konon katanya warna air danaunya saja akibat paparan radiasi logam.
Sampai Jumpa Lagi Belitung
Danau Kaolin adalah objek wisata penutup liburan kami kali ini. Sudah saatnya kembali ke Jakarta. Ru sudah berharap kami bisa kembali main pasir di Belitung lagi. Saya dan Bi masih pikir-pikir. Suka sih sama Belitung, tapi masa iya ke Belitung terus.
Moral, Tips, & Trik
- Danau Kaolin kamu jangan cantik-cantik nanti manusia makin ga bertanggung jawab kalau mau merusak bumi. *Delusional ngomong sama danau
- Danau Kaolin cocok dikunjungi dari atau menuju Bandara.
pair putih dan danau indah banget ya..
BalasHapus