Langsung ke konten utama

Proyek Rapi-rapi Mainan

lemari-mainan-trofast-ikea
Percaya ga kalau pengaturan rumah dan interior berpengaruh dengan cara hidup penghuninya? Saya percaya. Ini juga yang bikin saya suka banget sama desain interior apalagi rumah.

Beberapa bulan lalu, (iya udah lama memang, tapi belum diceritain aja di sini) saya memutuskan untuk beresin mainannya Ru (3 tahun). Semua mainan Ru disimpan di ruang keluarga dalam dua keranjang dan dua lemari mainan yang semuanya saya beli di IKEA. Sebelumnya mainan-mainan ini dikelompokkan berdasarkan ukuran. Tapi Ru selalu kesulitan mencari mainan yang dia mau. Setiap mau main Ru menumpahkan semua mainan ke lantai. Hasilnya ruang keluarga saya selalu ekstra berantakan sampai jalan saja susah.

Dikelompokan Berdasarkan Jenisnya
Karena sebel dengar Ru marah-marah nyari mainan yang dia mau dan si mbak yang hampir selalu bilang ‘gatau’ padahal dia yang beresin, saya pun merombak pengelompokkan mainan Ru. Kesannya gampang, tapi sebenernya cukup bingung untuk menyesuaikan jenis dan jumlah mainan yang ada dengan jumlah dan ukuran boks yang tersedia. Perombakan ini hampir makan waktu satu hari.

Label dengan Gambar
Kalau sebelumnya hanya diberi label tulisan, kali ini labelnya saya kasih gambar. Tentunya untuk mempermudah Ru yang belum bisa baca. Sengaja pakai bahasa Indonesia supaya si mbak paham. Pengennya si labelnya lebih cantik, tapi prinsip saya ‘done is better than perfect’.

boks-penyimpanan-mainan-label

Perubahan Perilaku Ru
Awalnya Ru tetap menuang semua isi boks ke lantai. Bi suami saya sampai bilang “Ah tuh sama aja kamu kelompokin ulang juga.” Untunglah setelah beberapa waktu frekuensi Ru menuang mainannya semakin berkurang. Ga hanya itu Ru jadi ga pernah marah-marah lagi karena kesal tidak menemukan mainannya.

“Loh kok ini di sini ciihh..” malahan sekarang Ru yang lebih cerewet kalau mainannya salah lokasi. “Mama ini kan tow truck, kenapa adanya di construction vehicle,” omel si anak tiga tahun suatu hari. Hehe ya kirain truk derek kendaraan konstruksi.

Beres-beres Lebih Cepat
Tidak hanya Ru yang berubah, saya pun jadi semangat membereskan mainan Ru karena jadi ga perlu mikir. Cuma perlu waktu sebentar untuk membuat semua mainan berceceran kembali ke ‘rumahnya’ masing-masing.

Kesulitan
Walaupun begitu ga semua orang berhasil dengan perubahan ini. Mbaknya Ru entah mengapa susah sekali menerima konsep kalau setiap mainan ada tempatnya. Sering sekali saya menemukan dia asal saja memasukan mainan ke boks yang salah. Kalau kata Bi “Ya udahlah, ga semua orang sepinter itu.” Yah moga-moga makin lama dia makin bener beresinnya.

Moral, Tips, & Trik
- Mengelompokan mainan kesannya hal yang sepele, tapi bagi saya pengaruhnya untuk kehidupan sehari-hari cukup terasa. Membantu loh membuat mood saya sehari-hari jadi sedikit lebih baik.

BACA JUGA: Proyek Sampul Buku

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Restoran Kluwih Sunda Authentic, Bogor

Kalau kebanyakan orang ke restoran karena ingin makanannya, saya dan Bi ke Kluwih karena ingin lihat desainnya. Sebab restoran ini adalah salah satu finalis Himpunan Desain Interior Indonesia (HDII) Award 2017. Sebenarnya pemenangnya, Lemongrass, juga berlokasi di Bogor, namun jaraknya lebih jauh dari hotel tempat kami menginap, Ibis-style Bogor . Kami sengaja datang ke sini untuk makan malam supaya lampu-lampunya menyala. Asumsinya rumah makan sunda ini lebih bagus di waktu malam.

Beli Buku Impor Tanpa Ongkos Kirim

'Selamat Tahun Baru!' Walau sudah kelewat lebih dari dua minggu, tapi ini tulisan pertama saya di tahun ini. Jadi gapapa ya telat.  Mari mengawali tahun ini dengan senang hati. Saya memang lagi senang karena buku pesanan saya via online akhirnya datang juga. Biasanya saya beli buku impor di toko buku seperti Aksara dan teman-temannya. Tapi kadang, buku yang saya pengen ga ada dimana-mana. Mau beli di Amazon juga ga ngerti caranya, takutnya malah mahal kena pajak dan lain-lain. Sekitar dua tahun lalu, teman kerja saya waktu itu pernah cerita tentang hobinya beli buku online. "Kalau gw sering belinya di Book Depository, di sana gratis ongkos kirim ke seluruh dunia." "Woow," pikir saya waktu itu, tapi entah kenapa belum-belum juga nyoba beli di sana.  Desember kemarin, setelah ga berhasil menemukan buku yang saya mau di toko buku, saya akhirnya memutuskan untuk mencoba Book Depository. Cara pesannya super gampang. Tinggal buat  account , terus pi...

Perlukah Insisi Tongue Tie

Ru sudah bukan bayi lagi, tapi pengalaman menjadi ibu baru dan mengurus bayi sangat membekas bagi saya. Itulah mengapa sekali-kali saya bercerita cerita lampau di sini. Siapa tahu ada ibu baru yang mengalami hal serupa dan bisa belajar dari pengalaman saya. Salah satunya adalah tentang tongue tie , salah satu hal yang sempat ditanyakan beberapa teman saya paska melahirkan. Hampir tiga tahun lalu Ru lahir di Rumah Sakit Puri Cinere. Rumah sakit ini pro ASI. Setelah melahirkan, saya dan Ru tidak hanya dikunjungi oleh dokter kandungan dan dokter anak, tapi juga dokter laktasi. Dokter spesialis menyusui datang dan memeriksa apakah cara menyusu bayi sudah benar dan adakah masalah dalam menyusui. Juga mengajarkan posisi menyusui yang benar. Benar-benar membantu karena menyusui itu ternyata tidak semudah kelihatannya. Beberapa hari setelah Ru lahir puting payudara saya lecet (maaf agak vulgar). Menurut dokter laktasi, setelah memeriksa mulut Ru, hal itu disebabkan Ru mengalami tongue ti...