Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

Anniversary dan Kejutan

Ga terasa sudah lima tahun saya menikah dengan Bi. Harusnya pertanda baik ya kalau bisa bilang ga terasa. (Kalau mau baca cerita anniversary tahun-tahun sebelumnya: anniversary pertama , kedua , ke empat .) Berhubung tahun ini kami tidak merencanakan liburan, karena masih harus menyesuaikan budget karena saya tidak lagi bekerja, saya meminta Bi untuk cuti. Daripada cutinya tidak terpakai. Ga ada agenda perayaan khusus sebenarnya. Saya cuma ingin punya quality time berdua saja. Untung bahasa cinta saya dan Bi jika berdasarkan buku Five Language of Love sama-sama quality time .

Pantai Tanjung Tinggi, Belitung

Kadang saya suka mikir kok saya asal banget ya makein Ru baju. Misalnya waktu main ke Pantai Tanjung Tinggi. Ru pakai kaos yang udah melar, sampe ga ada bedanya sama anak kampung sini kayaknya. Sebagai pembelaan, main di Pantai Tanjung Tinggi agak spontan. Gara-gara adik sepupu saya bersikeras mau melihat pantai tempat shooting laskar pelangi. Padahal hari sudah sore, tapi ternyata sempat juga main sebentar sebelum gelap. Jadi saya sengaja makein Ru baju butut aja biar bisa main bebas di pantai. Lagian ga ada yang kenal ini di Belitung. Haha, tapi saya lupa kalau saya pengen tulis di blog.

Pulau Lengkuas, Belitung

Salah satu senangnya punya blog adalah bisa bernostalgia dan bersyukur tentang liburan atau kejadian sehari-hari lainnya. Apalagi kalau nulis blog nya kayak saya, pengalamannya sudah ntah kapan, ditulisnya baru sekarang. Pulau Lengkuas adalah salah satu tempat yang saya kunjungi pada kunjungan ke Belitung tahun lalu. Pulau ini adalah salah satu pulau paling terkenal di antara pulau-pulau kecil lain di Belitung karena memiliki mercusuar. Mercusuar di pulau lengkuas dibangun oleh Belanda pada tahun 1882. Cara Ke Pulau Lengkuas Untuk pergi ke pulau Lengkuas saya dan keluarga menyewa kapal kayu yang sudah dilengkapi pelampung sesuai jumlah penumpang. Kami dijemput di Pantai Tanjung Tinggi di depan Hotel Lor In, tempat kami bermalam. Bisa khusus dijemput karena jumlah kami sebanyak kapasitas kapal.

Melihat Dinosaurus di Kid City, Transmart Cilandak

Sampai sekarang Ru (2 tahun 11 bulan) masih suka sekali dengan dinosaurus. Bosenlah tapinya kalau ke taman dinosaurus di Taman Mini lagi. Jadi minggu lalu kami sengaja belanja bulanan di Transmart Cilandak karena tahu di sana ada tempat bermain anak bertema dino, Kid City. Kid City terletak di lantai paling atas Transmart. Tempat bermain keluarga ini bertema Dino in Paris. Kombinasi tema yang agak unik memang. Jadi dinosaurusnya ada di kota Paris yang direpresentasikan dengan menara Eiffel dan poster-poster ala paris.

#Pumping Series: Tempat Memerah ASI di Kantor

Dulu saat akan masuk kerja ke kantor baru setelah melahirkan saya banyak cari-cari informasi tentang memerah air susu ibu (ASI) di kantor. Salah satunya tentang dimana biasanya ibu-ibu perah memompa ASI. Masalahnya saya tidak terbayang kantor baru saya akan seperti apa dan apakah ada ruang laktasi atau tidak. Selain untuk persiapan mental juga untuk mempersiapkan perlengkapan yang harus dibawa. Selama 18 bulan menjadi ibu perah, tempat mempompa ASI saya ternyata cukup beragam: 1. Toilet Awal saya masuk, kantor saya masih dalam tahap pembangunan. Tidak ada ruang kosong apalagi ruang laktasi. Untunglah toiletnya lumayan bersih. Jadi selama beberapa bulan pertama saya dan seorang rekan kerja rutin memerah ASI di toilet. Alhamdulillah Ru, anak saya, tidak apa-apa. Saya selalu cuci tangan dulu bersih-bersih sebelum masuk bilik, kemudian menutup dan mengunci pintu dengan siku, dan menutup dudukan kloset dengan kaki. Saya pun mengusahakan ga pegang apa-apa lagi selain alat pumping...

8 Tempat Seru di Hong Kong

Hong Kong akan selalu jadi tempat yang spesial untuk saya. "Negara" tanpa visa ini adalah tempat saya berbulan madu lima tahun yang lalu. Tiga tahun kemudian saya kembali lagi ke sini membawa anak kami yang berusia 15 bulan. Ini adalah perjalanan pertamanya ke luar negeri. “Kenapa sih ki suka banget sama Hong Kong?” begitu tanya beberapa teman saya. Jawabannya sederhana, karena bebas visa, biaya hidup di Hong Kong lebih murah dari pada Singapura, sangat mudah berkeliling Hong Kong dengan transportasi umum, mayoritas penduduknya bisa berbahasa Inggris, dan banyak tempat yang bisa dikunjungi. Intinya saya pengen seneng-seneng tapi gamau repot. Sebenarnya semua perjalanan saya ke Hong Kong sudah saya ceritakan cukup detail di blog ini. Kebetulan Wego sedang mengadakan kompetisi blog dengan tema jalan-jalan ke Hong Kong, jadi saya pikir kenapa tidak saya buat kumpulan cerita dari tulisan-tulisan sebelumnya saja.

Museum Kata, Belitung

Sebuah rumah warna-warni menyambut kami di pinggir jalan sepi itu. "Fiction is the new power" tertulis di sana. Menarik, pikir saya. Museum Kata ternyata lebih besar dari kelihatannya. Di dalamnya berisi tentang perjalanan Laskar Pelangi, juga tentang berbagai hal lainnya seperti tentang Belitung dan literatur dunia. Untuk pertama kalinya saya tidak terganggu dengan banyaknya tulisan yang tertempel di dinding. Biasanya museum dengan banyak tulisan dan sedikit interaksi dengan benda pamer membuat saya bosan. Namun museum ini membuat saya merasa membaca buku tiga dimensi. Saya mengagumi Andrea Hirata. Seseorang dari di pulau kecil tapi cerdas, mampu menulis dengan baik, sukses memperkenalkan kampung halamannya, dan meningkatkan perekonomian daerah asalnya lewat pariwisata. Gara-gara Laskar Pelangi Belitung lebih terkenal daripada pulau tetangganya, Bangka. Padahal pantai di Bangka juga sama cantiknya.