Alhamdulillah saya dan Bi masih punya rezeki untuk ajak Ru jalan-jalan. Bukan karena uangnya berlebih tapi karena jalan-jalan adalah prioritas kami. Tahun lalu, saat Ru hampir dua tahun, kami mengajak Ru ke Belitung. Ru senang sekali. Lebih senang daripada saat diajak ke Hong Kong, Korea, atau Jepang.
Memang sih jalan-jalannya sudah lewat lama. Sayangnya saya belum sempat cerita di sini. Tapi sampai saat ini prinsip saya masih ‘lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.’ Semoga ceritanya tetap menarik.
Liburan ke Belitung ini seluruhnya diatur oleh mama saya. Saat itu saya masih bekerja, jadi saya dengan senang hati menyerahkan semuanya ke mama. Tinggal bayar dan jadi peserta aja. Kekurangannya saya ga inget sama sekali nama restauran yang kami datangi selama di Belitung. Saya juga ga foto sama sekali pas makan. Jadi cerita tentang tempat makan di Belitung ga akan ada sampai seri tulisan jalan-jalan ke Belitung ini berakhir.
Selama di pulau Belitung, karena tidak menggunakan jasa agen travel, kami menyewa mobil beserta supir. Semua tempat dan akomodasi diatur oleh mama. Selama tiga hari itu kami menginap di tiga tempat berbeda. Malam pertama di Manggar, malam kedua di Tanjung Tinggi, dan malam terakhir di Tanjung Pandan. Waktu tempuh Tanjung Pandan – Manggar 1 jam 30 menit, Manggar – Tanjung Tinggi 2 jam, dan Tanjung Tinggi - Tanjung Pandan 40 menit. Waktu tempuhnya tanpa macet, jadi lumayan jauh-jauh.
Hari Pertama
1. Museum Tanjung Pandan
2. Pantai Nyiur Melambai, Manggar
Pagi sampai siang jalan-jalan di Tanjung Pandan. Kemudian ke Manggar. Tentu akibat baca Laskar Pelangi. Mama pengen tahu sejauh apa sih Ikal pergi beli kapur. Saya sebenernya udah lupa detail cerita Laskar Pelangi.
Hari Kedua
3. Museum Kata Andrea Hirata
Pagi-pagi berangkat dari Manggar ke Tanjung Tinggi. Ada beberapa objek wisata di perjalanan tersebut. Selain Museum Kata ada replika SD Muhammadiyah, SD nya Laskar Pelangi. Kami hanya lihat dari jauh karena takut sampai ke Tanjung Tinggi terlalu malam.
Hari Ketiga
4. Pulau Lengkuas
5. Pantai Tanjung Tinggi
Main air seharian. Malam hari menuju Tanjung Pandan untuk tidur karena esok paginya harus kembali ke Jakarta.
Moral, Tips, & Trik
- Itinerary ini terlalu melelahkan untuk anak balita. Terlalu banyak pindah tempat dan makan waktu di perjalanan. Jadi kurang puas berenang dan main di pantai.
- Cocok untuk liburan long weekend karena bebas macet.
- Silahkan di klik tempat-tempatnya untuk cerita lebih lanjut.
Komentar
Posting Komentar