Langsung ke konten utama

Playground: Playtime, AEON, BSD


AEON memang sudah tak baru lagi. Saya rasa sebagian besar penduduk sekitaran BSD juga sudah pernah berkunjung ke sini. Tapi karena AEON adalah salah satu mal favorit saya dan Bi, saya akan tetap bercerita.

Menurut kami AEON adalah mal yang cukup ramah anak. Pertama karena ada peminjaman troli berbentuk mobil-mobilan untuk keliling mal. Walaupun sekarang harus jadi member kalau mau pinjam, tapi jadi member syaratnya cukup belanja 200  ribu dalan satu struk. Kedua karena ada tiga pilihan playground untuk anak-anak: Playtime, Kidzoona, dan Miniapolis.

Salah satu tempat main favorit Ru, anak saya, adalah Playtime. Letaknya di lantai 3, dekat bioskop XXI. Di dalamnya ada berbagai area bermain mulai dari kolam pasir, kolam kacang merah, mandi bola, main masak-masakan, kereta api, balok-balok raksasa, dan lain-lain. Terlalu banyak jika harus saya sebut satu per satu.











Untuk bermain di sini selama dua jam dikenakan biaya 80 ribu untuk hari kerja dan 100 ribu di akhir pekan dengan satu orang pendamping gratis. Bagi yang lupa bawa kaos kaki bisa beli seharga lima belas ribu. Dua jam menurut saya cukup untuk mencoba semua permainan yang ada di Playtime. Meskipun tentu saja terkadang Ru protes ingin terus bermain.

Main di playground di hari kerja super menyenangkan karena sepi. Selama ini saya cuma tau keadaan playground di  akhir pekan yang ramai. Jadi terasa enaknya jadi ibu rumah tangga.

Kesimpulannya, saya suka Playtime. Selain karena variasinya banyak, desainnya pun bagus dan dipikirkan dengan baik. Juga bagi yang suka naik cho cho train bisa naik berkali-kali karena keretanya berjalan setiap setengah jam sekali.


Moral
- Bagi yang belum pernah, Playtime recommended. Pasirnya lebih halus jauh dari Fun Polis, pilihan mainannya pun banyak.


Baca juga: Playground Kidzoona, AEON, BSD

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perlukah Insisi Tongue Tie

Ru sudah bukan bayi lagi, tapi pengalaman menjadi ibu baru dan mengurus bayi sangat membekas bagi saya. Itulah mengapa sekali-kali saya bercerita cerita lampau di sini. Siapa tahu ada ibu baru yang mengalami hal serupa dan bisa belajar dari pengalaman saya. Salah satunya adalah tentang tongue tie , salah satu hal yang sempat ditanyakan beberapa teman saya paska melahirkan. Hampir tiga tahun lalu Ru lahir di Rumah Sakit Puri Cinere. Rumah sakit ini pro ASI. Setelah melahirkan, saya dan Ru tidak hanya dikunjungi oleh dokter kandungan dan dokter anak, tapi juga dokter laktasi. Dokter spesialis menyusui datang dan memeriksa apakah cara menyusu bayi sudah benar dan adakah masalah dalam menyusui. Juga mengajarkan posisi menyusui yang benar. Benar-benar membantu karena menyusui itu ternyata tidak semudah kelihatannya. Beberapa hari setelah Ru lahir puting payudara saya lecet (maaf agak vulgar). Menurut dokter laktasi, setelah memeriksa mulut Ru, hal itu disebabkan Ru mengalami tongue ti...

Review Breast Pump Silikon MOOIMOM

Bagi buibu yang instagramnya ibu-ibu banget pasti ga asing dengan pompa ASI ini. Iklannya banyak berseliweran di Instagram. Kebetulan saya memang lagi pikir-pikir untuk beli breast pump karena dua pompa ASI yang saya punya rusak. Harusnya keduanya bisa dibenerin tapi ya kok saya males. Akhirnya saya putuskan beli saja karena review Mooimom breast pump ini cukup baik dan harganya murah. Pesan dan Unboxing Saya kemudian memesan breast pump ini di website resminya. Sampainya cepat sekali. pesan hari jumat, besoknya sampai. Belinya yang versi lama karena harganya beda hampir seratus ribu tapi perbedaan bentuknya kurang signifikan. Breast pump ini dikemas di dalam kotak karton tipis dan dibungkus plastik. dilengkapi juga dengan tutup plastik. Tidak ada buku manual karena Semua petunjuk tertulis di bagian luar kotak. Cara Kerja Awalnya saya kira pompa ini lebih seperti penampung ASI bukan pompa beneran, tapi katanya bukan. Infonya bisa dipakai untuk tiga hal: menjadi pompa ASI, d...

Playground: Naik Excavator di Kids@Work, Gandaria City

Enam bulan terakhir Ru (2.5 tahun) lagi suka banget sama yang namanya kendaraan konstruksi. Ru hafal semua nama alat-alat berat dan fungsinya. Setiap jalan-jalan dan ketemu di jalan senangnya bukan main. Ga jarang kami berhenti dipinggir jalan untuk nontonin excavator yang lagi parkir. Buku, mainan, tontonan juga semua tentang construction vehicle . Sampe saya boseeeennn.  Dari kesukaannya ini juga kami tahu ada amusement park yang bernama Diggerland. Ru pengen sekali ke sana. Ada hari dimana dia nangis-nangis minta naik mobil dan diantar ke Diggerland. Masalahnya Diggerland itu hanya ada di Amerika dan Inggris. Sampai akhirnya dia pun pasrah menerima kenyataan kalau Diggerland itu jauh dan untuk ke sana perlu uang banyak.