Langsung ke konten utama

Playground di Cinere - Fun Polis

Menurut berbagai penelitian bermain itu manfaatnya sangat banyak untuk perkembangan anak. Makanya saya dan Bi lumayan rajin ajak Ru (2 Tahun) main di playground. Dengan agenda terselubung bikin energi anaknya cepet habis karena kami berdua capek ngejar ke sana kemari. Ngga, Ru ga masuk kategori hiperaktif kok, tapi aktif aja. 

Oktober lalu ada playground baru di Cinere, lumayan dekat dari rumah. Lokasinya ada di gedung Informa sebelah jalan Jakarta. Saya tau tempat ini dari ponakan saya Freya (5 tahun). Sehari sebelumnya dia main di sana dan cerita ke saya dengan harapan saya ajak lagi ke sana. Hari itu juga kami ajak Ru ke sana tanpa Freya. Maaf ya Fre, kita ga sanggup bawa anak dua dan males harus pulangin kamu lagi. (Kali-kali anaknya suatu hari baca blog ini)

Playground ini lokasinya ada di lantai dasar menggantikan Informa di lantai itu. Desainnya, jujur saya ga suka sama sekali. Kayaknya desainernya mendalami bidang anak-anaknya cuma di permukaan aja. Tapi beda pendapat sama saya, Ru senang sekali main di sini. 

Permainan 
Ketika masuk pengunjung akan diambut oleh mainan-mainan arcade. Playground-nya sendiri berada di bagian dalam. Ada tiga playground terpisah dengan harga berbeda-beda: Happy Forest, Treasure Hunt, dan Puzzle Park. Happy Forest isinya perosotan dan teman-temannya. Treasure Hunt area pasir. Puzzle Park ga jelas apaan, agak kosong. 

Happy Forest
Treasure Hunt
Ru dan teman baru, serasa di pantai beneran aja.
Puzzle Park
Salah satu mainan Arcade. Sisanya ya gitu aja ga bagus difoto.
Kelebihan dan Kekurangan
Di sini tidak ada batasan waktu dan anak boleh keluar masuk sesuka hati. Harganya cukup murah. Juga ada kursi dan meja tunggu menghadap ke playground.

Kekurangannya karena boleh keluar masuk jadi kurang terawasi. Terutama saat anaknya ingin pindah dari satu playground ke playground lainnya, karena jaraknya cukup jauh. Selain itu tempat ini sangat bising karena dicampur permainan arcade. 

Moral, Tips, & Trik
-Bisa menjadi alternatif tempat main di dekat rumah, tapi kalau rumahnya jauh dari Cinere mah gausah lah dibela-belain ke sini.

- Ru senang banget main pasir walaupun pasirnya cukup kasar kalau dibandingkan playground di AEON atau pantai ancol.

- Harga (weekdays/weekend): Happy Forest 26,000/40,000. Treasure Hunt 16,000/26,000. Puzzle Park 16,000/26,000. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Restoran Kluwih Sunda Authentic, Bogor

Kalau kebanyakan orang ke restoran karena ingin makanannya, saya dan Bi ke Kluwih karena ingin lihat desainnya. Sebab restoran ini adalah salah satu finalis Himpunan Desain Interior Indonesia (HDII) Award 2017. Sebenarnya pemenangnya, Lemongrass, juga berlokasi di Bogor, namun jaraknya lebih jauh dari hotel tempat kami menginap, Ibis-style Bogor . Kami sengaja datang ke sini untuk makan malam supaya lampu-lampunya menyala. Asumsinya rumah makan sunda ini lebih bagus di waktu malam.

Beli Buku Impor Tanpa Ongkos Kirim

'Selamat Tahun Baru!' Walau sudah kelewat lebih dari dua minggu, tapi ini tulisan pertama saya di tahun ini. Jadi gapapa ya telat.  Mari mengawali tahun ini dengan senang hati. Saya memang lagi senang karena buku pesanan saya via online akhirnya datang juga. Biasanya saya beli buku impor di toko buku seperti Aksara dan teman-temannya. Tapi kadang, buku yang saya pengen ga ada dimana-mana. Mau beli di Amazon juga ga ngerti caranya, takutnya malah mahal kena pajak dan lain-lain. Sekitar dua tahun lalu, teman kerja saya waktu itu pernah cerita tentang hobinya beli buku online. "Kalau gw sering belinya di Book Depository, di sana gratis ongkos kirim ke seluruh dunia." "Woow," pikir saya waktu itu, tapi entah kenapa belum-belum juga nyoba beli di sana.  Desember kemarin, setelah ga berhasil menemukan buku yang saya mau di toko buku, saya akhirnya memutuskan untuk mencoba Book Depository. Cara pesannya super gampang. Tinggal buat  account , terus pi...

Perlukah Insisi Tongue Tie

Ru sudah bukan bayi lagi, tapi pengalaman menjadi ibu baru dan mengurus bayi sangat membekas bagi saya. Itulah mengapa sekali-kali saya bercerita cerita lampau di sini. Siapa tahu ada ibu baru yang mengalami hal serupa dan bisa belajar dari pengalaman saya. Salah satunya adalah tentang tongue tie , salah satu hal yang sempat ditanyakan beberapa teman saya paska melahirkan. Hampir tiga tahun lalu Ru lahir di Rumah Sakit Puri Cinere. Rumah sakit ini pro ASI. Setelah melahirkan, saya dan Ru tidak hanya dikunjungi oleh dokter kandungan dan dokter anak, tapi juga dokter laktasi. Dokter spesialis menyusui datang dan memeriksa apakah cara menyusu bayi sudah benar dan adakah masalah dalam menyusui. Juga mengajarkan posisi menyusui yang benar. Benar-benar membantu karena menyusui itu ternyata tidak semudah kelihatannya. Beberapa hari setelah Ru lahir puting payudara saya lecet (maaf agak vulgar). Menurut dokter laktasi, setelah memeriksa mulut Ru, hal itu disebabkan Ru mengalami tongue ti...