Biar terasa kalau lagi di luar negeri kami pun berkunjung ke kampung tradisional Korea, atau sebutan resminya Hanok Village. Ada dua Hanok Village yang terkenal di Seoul: Namsangol Hanok Village dan Bukchon Hanok Village. Walaupun sama-sama kampung tradisional tapi kedua tempat ini menawarkan dua hal yang lumayan berbeda. Namun karena keterbatasan waktu kami pun hanya berkunjung ke Namsangol Hanok Village.
Tempat ini juga menawarkan penyewaan pakaian tradisional Korea dengan biaya 10,000 won per orang (sekitar seratus ribu rupiah). Juga ada beberapa spot untuk mencoba permainan tradisional Korea. Yang dua-duanya ga saya cobain karena udah capek.
Kelebihan lainnya di sini juga ada beberapa workshop gratis tiap harinya di waktu-waktu tertentu dengan kapasitas terbatas. Dari pintu masuk Namsangol Hanok Village juga bisa terlihat N Seoul Tower, memang lokasinya tidak terlalu jauh.
Sedikit info, tidak seperti di sini, Bukchon Hanok Village merupakan perumahan aristokrat di zaman Joseon. Saat ini sebagian kecilnya masih dihuni, namun sisanya telah dibuat menjadi galeri, cafe, toko pernak-pernik, dan restauran.
Mengunjungi tempat-tempat seperti ini menurut saya sangat baik untuk mengingatkan betapa dunia ini sudah banyak berubah. Dulu orang tinggal di rumah yang beda-beda banget desainnya. Sekarang ada bangunan baru di belahan dunia lain saja saya sudah bisa lihat via internet dan bisa diadaptasi ke Indonesia kalau bagus.
- Hanok Village adalah pilihan tempat yang tepat untuk budget traveler karena masuknya gratis.
- Kalau suka kesunyian, sejarah Korea, dan bisa foto-foto dengan leluasa Namsangol Hanok Village adalah pilihan tepat.
- Untuk anak-anak sepertinya kurang menarik. Apalagi kalau keliling sendiri, karena tidak ada narasi yang menceritakan rumah-rumah ini selain di booklet-nya.
- Kalau lebih suka rumah yang 'wah' dan ada perpaduan suasana modern lebih cocok berkunjung ke Bukchon Hanok Village.
SEBELUMNYA >> Satu Jam di N Seoul Tower
SELANJUTNYA >> Gyeongbongkung Palace
Komentar
Posting Komentar