Beberapa hari belakangan Ru (3 tahun 9 bulan) lagi senang gambar-gambar pakai kapur. Gambarnya di lantai teras belakang. Senang deh lihatnya. Soalnya baru-baru aja Ru tertarik gambar. Dulu setiap diajak gambar cuma tahan beberapa detik.
Yang paling saya suka, Ru gambar orang yang katanya itu mama.
Saya: Papa Bi, liat deh Ru gambar mama. Bagus ya, mirip!
Bi : Iya mirip.
Ru : Ga mirip! Sama!
Kirain anaknya rendah diri, ternyata percaya diri berlebih. Hehe.
Kalau udah puas gambar-gambar, Ru ambil air lalu kapurnya dilarutkan dan dicampur-campur. Katanya mau bikin ‘rainbow water’.
Memang sih habis itu rumah jadi berantakan. Tapi di sisi lain saya senang, karena menurut penelitian, main bebas (unstructured play) dan seni manfaatnya banyak sekali untuk anak-anak. Ditambah saya jadi ga merasa bersalah Ru kelamaan nonton Youtube.
Sebenarnya Ru punya kapur besar karena saya dan Bi mau cat sebagian dinding rumah jadi warna hitam untuk jadi black board. Cuma belom-belom juga. Sabar ya Ru.
Sejujurnya sih saya cerita ini dalam rangka menyemangati diri sendiri untuk ajak dan memfasilitasi Ru lebih banyak main. Selama ini saya suka keburu males ngebayangin harus beres-beres setelah selesai. Ru banyak banget akalnya, selalu punya ide-ide aneh yang berakhir bikin kotor dan berantakkan satu rumah. Atau bahkan satu komplek.
Nanti kalau Ru main yang lain-lain lagi tentu akan saya tulis di sini. Karena artinya saya berhasil mengalahkan malas atau berhasil pasrah. Hehe. Terima kasih sudah membaca!
Moral, Tips, & Trik
- Kalau mau punya anak kreatif resikonya capek bersih-bersih.
- Sedia peralatan gambar dan prakarya (art supply) berguna juga untuk main mandiri. Kalaupun media gambarnya ga ada, anaknya juga nanti punya ide sendiri.
Komentar
Posting Komentar