Langsung ke konten utama

Perdana Belanja (Stroller) di Amazon

Konon katanya, belanja perlengkapan bayi itu kalau sudah lewat 7 bulan. Tapi waktu bayi di perut baru 4 bulan, temannya Bi (suami saya) berbaik hati menawarkan untuk titip beli stroller di Amerika. Mumpung dia harus dinas ke Amerika. Menurutnya, di sana harga stroller lebih murah dari di Indonesia. Karena nitip jadinya juga bebas ongkos kirim kan.

Kami pun dengan senang hati mengambil kesempatan ini. Yah, biarin deh belom 7 bulan, yang penting irit. Haha. Teman si Bi, sebut saja namanya Tebi (temen bi), menyuruh kami untuk pesan barangnya di Amazon dan kirim ke rumah kakaknya yang tinggal di US. Perburuan pun dimulai.

Buka Amazon tuh udah ribuan kali. Tapi ga pernah niat beli apa-apa karena selain ga semua bisa shipping ke Indonesia, ongkos kirimnya juga mahal. Padahal dari dulu pengen banget coba belanja di Amazon. Akhirnya kesampaian juga. : D

Setelah saya dan Bi browsing cari-cari stroller apa yang mau kita beli, kita memutuskan untuk beli merek Britax. Britax sebenernya lebih populer untuk car seat nya. Di mothercare sini jual car seat Britax, tapi stroller-nya ngga.

***

Awalnya rada bingung gimana cara belanjanya, tapi terus kesenengan sendiri. Singkatnya, begini cara belanja di Amazon (ini saya contohin stroller ya, barang lain kayaknya mirip-mirip):

- Cari produk yang diinginkan
- Pilih warna produk -- beda warna harganya beda plus stok nya juga beda (1)
- Pilih mau beli produk dari penjual yang mana (2)


- Nanti akan muncul pilihan harga dan penjualnya. Pilih deh mau yang mana (add to cart). Kalau saya jelas pilih yang dari Amazon karena free shipping.



- Selanjutnya tinggal masuk ke cart kita dan ikutin prosesnya. Yang perlu disiapkan: Alamat pengiriman, nama pemesan, dan detail kartu kredit (karena saya ga punya paypal jadi ga tau caranya pake paypal).

- Untuk pengirimannya biar cepet boleh pilih trial Prime Amazon. Barangnya akan sampai lebih cepat. Tapi jangan lupa, sebelum satu bulan batalin Prime Amazon-nya. Sebulan trial itu gratis, tapi lewat sebulan, Amazon akan otomatis nagih uang member prime ke kartu kredit. Jadi jangan lupa batalin!

- Biasanya kalau beli sesuatu dengan USD kita bakal baru tau berapa rupiahnya saat tagihan kartu kredit datang. Di Amazon, tagihannya sudah dalam bentuk rupiah kalau kita pakai kartu kredit keluaran Indonesia. Seneng ih, jadikan ga perlu khawatir sama keadaan kurs saat tagihan diproses.

- Silahkan menunggu barangnya datang!

***

Berhubung kami anak ga tau diri, stroller yang kami beli lumayan gede, jadi kayaknya ada extra baggage yang harus dibayar sama Tebi. Maafkan... Dibawa pulangnya juga tanpa kardusnya, takut kena pajak. Ini nih penampakannya.


Warnanya ungu bukan karena kita suka ungu. Gara-garanya yang ungu ada barang yang Like New - barangnya udah pernah dibuka dari kotak terus dibalikin atau kotaknya rusak atau ada cacat sedikit tapi keadaannya oke seperti baru. Barang like new harganya lebih murah dari new

Moral
- Harga stroller di Amerika lebih murah dari di Indonesia. Yang saya beli ini harganya beda lebih dari satu jutaan sama stroller sejenis (karena di sini ga dijual yang merek ini).

- Trial Prime Amazon boleh lo dimanfaatin, asal jangan lupa batalin sebelum satu bulan.

- Beli yang like new oke juga kok. Ga keliatan cacatnya tapi harganya lebih murah.

Komentar

  1. Total berapa pound atau kg ini mbak? dikirim pake jasa Pos atau DHL? kena bayar bea cukai berapa mbak?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Restoran Kluwih Sunda Authentic, Bogor

Kalau kebanyakan orang ke restoran karena ingin makanannya, saya dan Bi ke Kluwih karena ingin lihat desainnya. Sebab restoran ini adalah salah satu finalis Himpunan Desain Interior Indonesia (HDII) Award 2017. Sebenarnya pemenangnya, Lemongrass, juga berlokasi di Bogor, namun jaraknya lebih jauh dari hotel tempat kami menginap, Ibis-style Bogor . Kami sengaja datang ke sini untuk makan malam supaya lampu-lampunya menyala. Asumsinya rumah makan sunda ini lebih bagus di waktu malam.

Beli Buku Impor Tanpa Ongkos Kirim

'Selamat Tahun Baru!' Walau sudah kelewat lebih dari dua minggu, tapi ini tulisan pertama saya di tahun ini. Jadi gapapa ya telat.  Mari mengawali tahun ini dengan senang hati. Saya memang lagi senang karena buku pesanan saya via online akhirnya datang juga. Biasanya saya beli buku impor di toko buku seperti Aksara dan teman-temannya. Tapi kadang, buku yang saya pengen ga ada dimana-mana. Mau beli di Amazon juga ga ngerti caranya, takutnya malah mahal kena pajak dan lain-lain. Sekitar dua tahun lalu, teman kerja saya waktu itu pernah cerita tentang hobinya beli buku online. "Kalau gw sering belinya di Book Depository, di sana gratis ongkos kirim ke seluruh dunia." "Woow," pikir saya waktu itu, tapi entah kenapa belum-belum juga nyoba beli di sana.  Desember kemarin, setelah ga berhasil menemukan buku yang saya mau di toko buku, saya akhirnya memutuskan untuk mencoba Book Depository. Cara pesannya super gampang. Tinggal buat  account , terus pi...

Perlukah Insisi Tongue Tie

Ru sudah bukan bayi lagi, tapi pengalaman menjadi ibu baru dan mengurus bayi sangat membekas bagi saya. Itulah mengapa sekali-kali saya bercerita cerita lampau di sini. Siapa tahu ada ibu baru yang mengalami hal serupa dan bisa belajar dari pengalaman saya. Salah satunya adalah tentang tongue tie , salah satu hal yang sempat ditanyakan beberapa teman saya paska melahirkan. Hampir tiga tahun lalu Ru lahir di Rumah Sakit Puri Cinere. Rumah sakit ini pro ASI. Setelah melahirkan, saya dan Ru tidak hanya dikunjungi oleh dokter kandungan dan dokter anak, tapi juga dokter laktasi. Dokter spesialis menyusui datang dan memeriksa apakah cara menyusu bayi sudah benar dan adakah masalah dalam menyusui. Juga mengajarkan posisi menyusui yang benar. Benar-benar membantu karena menyusui itu ternyata tidak semudah kelihatannya. Beberapa hari setelah Ru lahir puting payudara saya lecet (maaf agak vulgar). Menurut dokter laktasi, setelah memeriksa mulut Ru, hal itu disebabkan Ru mengalami tongue ti...