Langsung ke konten utama

#3. Berastagi - Soekarno's Exile House

(My Travel Series)
August 2010
North Sumatra Trip
Day 2

Today was my second day in North Sumatra. Yesterday, after we saw the lake Toba for the first time, my family and I continued the journey and stayed over in Berastagi.

We stayed in a very special house. It was the same house where Soekarno, the first president of Indonesia, stayed when he was in Exile by the Dutch in 1948. He only lived in this house for 12 days before he was moved to Prapat for some safety reason. 

Early in the morning, I followed my sister and my dad to go outside. We arrived at night so this was the first time we were able to see the house. My sister took some pictures while I was busy seeing the surrounding area. Here some pictures that she took:




It was cold outside because Berastagi is in the mountain, so we went back into the house. I enjoyed the morning by reading a book, my sister played with her camera and took some pictures, while my parents had conversation with their friends. I love cool weather!

The living room. Too bad we didn't took any pictures in the other rooms

My sister with mini Soekarno inside the house

Time to take a bath and prepare to continue the trip to the lake toba. It was a really hard thing to do because the water was as cold as an ice. I could not believe Soekarno had to take a bath with this freezing water for 12 days... hehehe

Tips and Conclusion

- I do not really know how we could stay in this house, because I do not think it was open for public. I guess  if you know someone here and the house is not being used by government you can stay here. I guess.

- If you love history you should stay here. You can sleep in the bed that Soekarno used 65 years ago and try to imagine how he felt.

- Do not forget to bring the jacket.

*Photo by Lala, edited by me


Next       >> #4. Tanah Karo - Sipiso-piso Waterfall and the Mesmerizing Lake Toba
Previous >> #2. Sidikalang - Taman Simalem Resort and Mystical Lake Toba 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Restoran Kluwih Sunda Authentic, Bogor

Kalau kebanyakan orang ke restoran karena ingin makanannya, saya dan Bi ke Kluwih karena ingin lihat desainnya. Sebab restoran ini adalah salah satu finalis Himpunan Desain Interior Indonesia (HDII) Award 2017. Sebenarnya pemenangnya, Lemongrass, juga berlokasi di Bogor, namun jaraknya lebih jauh dari hotel tempat kami menginap, Ibis-style Bogor . Kami sengaja datang ke sini untuk makan malam supaya lampu-lampunya menyala. Asumsinya rumah makan sunda ini lebih bagus di waktu malam.

Beli Buku Impor Tanpa Ongkos Kirim

'Selamat Tahun Baru!' Walau sudah kelewat lebih dari dua minggu, tapi ini tulisan pertama saya di tahun ini. Jadi gapapa ya telat.  Mari mengawali tahun ini dengan senang hati. Saya memang lagi senang karena buku pesanan saya via online akhirnya datang juga. Biasanya saya beli buku impor di toko buku seperti Aksara dan teman-temannya. Tapi kadang, buku yang saya pengen ga ada dimana-mana. Mau beli di Amazon juga ga ngerti caranya, takutnya malah mahal kena pajak dan lain-lain. Sekitar dua tahun lalu, teman kerja saya waktu itu pernah cerita tentang hobinya beli buku online. "Kalau gw sering belinya di Book Depository, di sana gratis ongkos kirim ke seluruh dunia." "Woow," pikir saya waktu itu, tapi entah kenapa belum-belum juga nyoba beli di sana.  Desember kemarin, setelah ga berhasil menemukan buku yang saya mau di toko buku, saya akhirnya memutuskan untuk mencoba Book Depository. Cara pesannya super gampang. Tinggal buat  account , terus pi...

Perlukah Insisi Tongue Tie

Ru sudah bukan bayi lagi, tapi pengalaman menjadi ibu baru dan mengurus bayi sangat membekas bagi saya. Itulah mengapa sekali-kali saya bercerita cerita lampau di sini. Siapa tahu ada ibu baru yang mengalami hal serupa dan bisa belajar dari pengalaman saya. Salah satunya adalah tentang tongue tie , salah satu hal yang sempat ditanyakan beberapa teman saya paska melahirkan. Hampir tiga tahun lalu Ru lahir di Rumah Sakit Puri Cinere. Rumah sakit ini pro ASI. Setelah melahirkan, saya dan Ru tidak hanya dikunjungi oleh dokter kandungan dan dokter anak, tapi juga dokter laktasi. Dokter spesialis menyusui datang dan memeriksa apakah cara menyusu bayi sudah benar dan adakah masalah dalam menyusui. Juga mengajarkan posisi menyusui yang benar. Benar-benar membantu karena menyusui itu ternyata tidak semudah kelihatannya. Beberapa hari setelah Ru lahir puting payudara saya lecet (maaf agak vulgar). Menurut dokter laktasi, setelah memeriksa mulut Ru, hal itu disebabkan Ru mengalami tongue ti...