Langsung ke konten utama

#2. Sidikalang - Taman Simalem Resort and The Mystical Lake Toba

 (My Travel Series)
August 2010
North Sumatra Trip
Day 1

After visiting Maimun Palace, my family and I left Medan and continued the trip to the famous Lake Toba. The lake is extremely huge and surrounded by mountains. There are many places to see the lake's beauty from above.

One of the best spot, according to my mom's friend, is some place called Taman Simalem Resort. It was a huge resort, about 200 hectares, located near Berastagi. Besides the view to the lake, this place offers wide ranging facilities, like flower nursery, golf court, Buddhist temple and many more. I am not going to write it all because they have too many facilities. Hehe.

Our first stop was the flower nursery. My mom loves everything related to gardening and plants. After a quick looked - because nobody else interested to see the glass house - we went to the amphitheater to see the lake.



The flower nursery


According to this resort website, Simalem in Batak Karo languange (local language) means pleasant feeling. I believe that is a suitable word for explaining this resort's atmosphere in average day, but not today. When we reached the amphitheater, the sky covered with dark and heavy clouds and the wind blew very strong. I even think I am going to blow away. In this weather, the lake Toba looked  more mystical than beautiful. I was a little bit scared.


The amphitheater. It was so windy, I was scared.

The mystical lake Toba


'Pearl of Lake Toba', one of the best spot to see the lake.

Look at my mom's expression, can you imagine how strong the wind was? Hehe.

Even though the lake looked amazing, we could not bear the wind any longer and decided to search some place warmer. We went to the Toba cafe near the labyrinth and it was closed. My sister and I were tempting to go inside the labyrinth, but because we could not find anyone there and the sky was super gloomy we decided not to go. We thought, nobody would help us in case we lost in the labyrinth.

Finally, we found another cafe. We ordered some hot drinks and warm snacks. What a simalem feeling.. :)

Tips and Conclusion

-  If you go from Medan to Berastagi you should stop by at this place. For more information about Taman Simalem Resort feel free to open their official website here. Btw I am not paid to share this. hehe.

-  You can stay over in this place if you want to.

*Photo by Lala, edited by me


Next       >> #3. Berastagi - Soekarno's Exile House
Previous >> #1. Medan - Istana Maimun (Maimun Palace)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Restoran Kluwih Sunda Authentic, Bogor

Kalau kebanyakan orang ke restoran karena ingin makanannya, saya dan Bi ke Kluwih karena ingin lihat desainnya. Sebab restoran ini adalah salah satu finalis Himpunan Desain Interior Indonesia (HDII) Award 2017. Sebenarnya pemenangnya, Lemongrass, juga berlokasi di Bogor, namun jaraknya lebih jauh dari hotel tempat kami menginap, Ibis-style Bogor . Kami sengaja datang ke sini untuk makan malam supaya lampu-lampunya menyala. Asumsinya rumah makan sunda ini lebih bagus di waktu malam.

Beli Buku Impor Tanpa Ongkos Kirim

'Selamat Tahun Baru!' Walau sudah kelewat lebih dari dua minggu, tapi ini tulisan pertama saya di tahun ini. Jadi gapapa ya telat.  Mari mengawali tahun ini dengan senang hati. Saya memang lagi senang karena buku pesanan saya via online akhirnya datang juga. Biasanya saya beli buku impor di toko buku seperti Aksara dan teman-temannya. Tapi kadang, buku yang saya pengen ga ada dimana-mana. Mau beli di Amazon juga ga ngerti caranya, takutnya malah mahal kena pajak dan lain-lain. Sekitar dua tahun lalu, teman kerja saya waktu itu pernah cerita tentang hobinya beli buku online. "Kalau gw sering belinya di Book Depository, di sana gratis ongkos kirim ke seluruh dunia." "Woow," pikir saya waktu itu, tapi entah kenapa belum-belum juga nyoba beli di sana.  Desember kemarin, setelah ga berhasil menemukan buku yang saya mau di toko buku, saya akhirnya memutuskan untuk mencoba Book Depository. Cara pesannya super gampang. Tinggal buat  account , terus pi...

Perlukah Insisi Tongue Tie

Ru sudah bukan bayi lagi, tapi pengalaman menjadi ibu baru dan mengurus bayi sangat membekas bagi saya. Itulah mengapa sekali-kali saya bercerita cerita lampau di sini. Siapa tahu ada ibu baru yang mengalami hal serupa dan bisa belajar dari pengalaman saya. Salah satunya adalah tentang tongue tie , salah satu hal yang sempat ditanyakan beberapa teman saya paska melahirkan. Hampir tiga tahun lalu Ru lahir di Rumah Sakit Puri Cinere. Rumah sakit ini pro ASI. Setelah melahirkan, saya dan Ru tidak hanya dikunjungi oleh dokter kandungan dan dokter anak, tapi juga dokter laktasi. Dokter spesialis menyusui datang dan memeriksa apakah cara menyusu bayi sudah benar dan adakah masalah dalam menyusui. Juga mengajarkan posisi menyusui yang benar. Benar-benar membantu karena menyusui itu ternyata tidak semudah kelihatannya. Beberapa hari setelah Ru lahir puting payudara saya lecet (maaf agak vulgar). Menurut dokter laktasi, setelah memeriksa mulut Ru, hal itu disebabkan Ru mengalami tongue ti...