Langsung ke konten utama

#1. Medan - Istana Maimun (Maimun Palace)

(My Travel Series)
August 2010
North Sumatra Trip
Day 1

One of my trips that I haven't write in here is my trip to North Sumatra, Indonesia. I went here after my graduation with my family, but it was not a graduation present. One of my mother's friend recently moved back to Medan  (North Sumatra capital city) and my mom saw it as a perfect excuse to visit North Sumatra.

The good thing about traveling with my mom is she had planned everything. So all I need to do is pack my bags and ready to go. I apologize if I could not tell you how to get to these places because I went there by a car with a driver.

***

This was my first time visiting Medan. I was surprised when the plane flied very low near the house roof just before it landed. I found out later that Polonia Airport is located near the downtown, but the new airport is being built and will be operating this year in 2013.

After my mom's friend picked us up from the airport, she took us to Maimun Palace. The palace was built from 1887 to 1891 by Kesultanan Deli. Even though the place is huge, but we could only come to several rooms because the rest of the palace was used by the descendants of Deli Sultan as their home. 

My parents with Maimun Palace as a background. 

Brightly yellow interior full with ornaments. Oh I don't like too many yellow.

This palace can be very interesting, but regrettably it was not preserved well. I also think that this palace should be solely use as a museum and not for living. It was very disturbing to see cloths and towels hanging in front of the palace. 

Tips and Conclusion
- If you love history you should visit this place. There are many stories behind this old palace.

- If you want to take a beautiful photo, I think you need to work hard. I personally think this palace is not photogenic. I am sorry dear Mr. Italian architect who designed it.

- Want to visit it? Go to Brigjen Katamso Street. The opening hour is from 08.00 to 17.00.


*photo by Lala, edited by me


Next    >> #2. Sidikalang - Taman Simalem Resort and Mystical Lake Toba 

Komentar

  1. Hi nice to see your blog...i happened to see this blog on the big blog exchange competition... i was there to vote for my friend then I saw your blog..so i decided to VOTE you because your blog is so simple but sweet and full of information and not so many ads..hehhehe and thank you for sharing about Medan...wanna go there someday .. :)

    Salam kenal ya

    Debz

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaah makasi vote nya. :D Salam kenal juga..

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Restoran Kluwih Sunda Authentic, Bogor

Kalau kebanyakan orang ke restoran karena ingin makanannya, saya dan Bi ke Kluwih karena ingin lihat desainnya. Sebab restoran ini adalah salah satu finalis Himpunan Desain Interior Indonesia (HDII) Award 2017. Sebenarnya pemenangnya, Lemongrass, juga berlokasi di Bogor, namun jaraknya lebih jauh dari hotel tempat kami menginap, Ibis-style Bogor . Kami sengaja datang ke sini untuk makan malam supaya lampu-lampunya menyala. Asumsinya rumah makan sunda ini lebih bagus di waktu malam.

Beli Buku Impor Tanpa Ongkos Kirim

'Selamat Tahun Baru!' Walau sudah kelewat lebih dari dua minggu, tapi ini tulisan pertama saya di tahun ini. Jadi gapapa ya telat.  Mari mengawali tahun ini dengan senang hati. Saya memang lagi senang karena buku pesanan saya via online akhirnya datang juga. Biasanya saya beli buku impor di toko buku seperti Aksara dan teman-temannya. Tapi kadang, buku yang saya pengen ga ada dimana-mana. Mau beli di Amazon juga ga ngerti caranya, takutnya malah mahal kena pajak dan lain-lain. Sekitar dua tahun lalu, teman kerja saya waktu itu pernah cerita tentang hobinya beli buku online. "Kalau gw sering belinya di Book Depository, di sana gratis ongkos kirim ke seluruh dunia." "Woow," pikir saya waktu itu, tapi entah kenapa belum-belum juga nyoba beli di sana.  Desember kemarin, setelah ga berhasil menemukan buku yang saya mau di toko buku, saya akhirnya memutuskan untuk mencoba Book Depository. Cara pesannya super gampang. Tinggal buat  account , terus pi...

Perlukah Insisi Tongue Tie

Ru sudah bukan bayi lagi, tapi pengalaman menjadi ibu baru dan mengurus bayi sangat membekas bagi saya. Itulah mengapa sekali-kali saya bercerita cerita lampau di sini. Siapa tahu ada ibu baru yang mengalami hal serupa dan bisa belajar dari pengalaman saya. Salah satunya adalah tentang tongue tie , salah satu hal yang sempat ditanyakan beberapa teman saya paska melahirkan. Hampir tiga tahun lalu Ru lahir di Rumah Sakit Puri Cinere. Rumah sakit ini pro ASI. Setelah melahirkan, saya dan Ru tidak hanya dikunjungi oleh dokter kandungan dan dokter anak, tapi juga dokter laktasi. Dokter spesialis menyusui datang dan memeriksa apakah cara menyusu bayi sudah benar dan adakah masalah dalam menyusui. Juga mengajarkan posisi menyusui yang benar. Benar-benar membantu karena menyusui itu ternyata tidak semudah kelihatannya. Beberapa hari setelah Ru lahir puting payudara saya lecet (maaf agak vulgar). Menurut dokter laktasi, setelah memeriksa mulut Ru, hal itu disebabkan Ru mengalami tongue ti...