Ada perkembangan baru di apartemen saya baru-baru ini. Lemari baru! Hore! Bukan lemari yang wah atau bagaimana. Hanya lemari besi biasa yang kami (saya dan si w) buat sendiri. Walaupun biasa-biasa saja, tapi lemari ini berhasil menaikan derajat ruang kecil ini dari gudang menjadi ruang kerja plus ruang simpan yang lebih rapi.
Awalnya kami mau bikin lemari simpan yang bagus. Dengan bracket dan cermin sebagai pintunya supaya si ruang kecil berubah jadi luas. Masalahnya, bikin lemari seperti itu lumayan mahal. Berarti harus nabung dulu, berarti masih lama, dan berarti ruang ini jadi gudang juga akan masih lama. Oh no.
Ya sudah, diputuskan untuk beli lemari besi saja yang lebih terjangkau. Masalahnya satu, panjang ruangnya dua meter kurang dua centimeter. Hanya karena dua centimeter, kami ga bisa beli lemari jadi yang tinggal dirakit karena modul lemari fabrikasi adalah per-satu meter. Terpaksa buat custom.
si lemari dan dimana boksnya dibeli
Lemari custom bikinnya ribet, ini yang kami lakukan:
1) Beli rangka besi di Panglima Polim. Warnanya hanya ada perak.
2) Minta OB kantor si w ngecat si lemari pake pilox putih.
3) Besi L untuk struktur tambahan belum dipilox, akhirnya saya yang ngerjain.
4) Si rangka besi kami rakit. Lagi tengah-tengah ngerakit dateng tamu. Jadilah apartemen kecil penuh orang dengan halang rintang berupa lemari besi belum jadi di tengah-tengahnya.
5) Murnya dikasihnya kurang. Beli dulu.
6) Ukur bidang untuk kayunya, kami maunya pake medium-density fibreboard (MDF). Biar lebih bagus kelihatannya.
7) Nyari MDF di sekitaran Pasar Minggu. Cuma ada satu toko yang jual dan ga bisa minta potongin. Gagal. 8) Minta si OB kantor lagi buat beliin MDF. Dia ga nemu, akhirnya dia beli chipboard 18mm yang dipotong sesuai ukuran.
9) Pasang chipboard.
Panjang kan ceritanya. Intinya saya dan si W menghabiskan seharian di long-weekend November kemarin untuk bikin lemari ini. Begitu beres, kami dengan senang hati menata boks-boks di sana. Boks-boks yang kami punya memang ga seragam karena saya dan si w ga satu selera. Saya ga suka boks yang ada warnanya. W ga suka boks yang ga ada 'kunciannya'.
Kalau saran dari Amanda di serial the Amanda's (acara tentang mengorganisasi rumah) : Gunakan boks tanpa tutup. Boks yang ada tutupnya hanya akan membuat kita lupa apa isinya dan barang di dalamnya jadi tidak dipakai.
Tapi si W ga suka sama acaranya Amanda. Jadi boksnya tetep ditutup deh. Huhu
Moral
- Saya ga yakin bikin lemari besi siku custom kayak gini jatuhnya lebih murah dari lemari beneran yang dibuat tukang. Terutama kalau menghitung effort-nya. Yah namanya juga proyek coba-coba.
- Sebaiknya jangan warnain besi siku pakai pilox. Mudah mengelupas dan kalau sehabis itu dibungkus koran, korannya nempel.
- Alasan kami mau pakai mdf/chipboard yang tebalnya 18mm adalah supaya kelihatannya lebih bagus daripada pakai tripleks.
- Info tambahan
MDF: kayu yang dibuat dari serat-serat kecil kayu yang dicampur sejenis lilin dan resin lalu di-press dalam bentuk panel dengan tekanan dan suhu tinggi. Kelebihannya permukaan rata. Kekurangannya tidak kuat air dan lembab.
Chipboard / Particle Board : Mirip seperi MDF tapi dibuat dari serpihan-serpihan kayu yang lebih besar-besar.
beli besi lemarinya di toko bangunan bang?
BalasHapus