Langsung ke konten utama

Interview Kerja Saat Hamil

Kejadian ini sebenernya sudah hampir dua tahun yang lalu. Waktu itu saya janji sama diri sendiri buat nulis di blog, tapi ya dasarnya saya suka sok sibuk, baru sekarang deh sempet nulis.

Jadi, waktu itu saya pernah cerita di sini kan tentang pengen kerja di perusahan furnitur yang hobinya bagi-bagi katalog itu. Nah, kebetulan untuk pertama kali tokonya mau buka di Indonesia. Saya pun ngelamar. Ga ada kabar, yang ada malah kabar baik kalau saya hamil. Tiba-tiba saya dipanggil interview. Deng deng, gimana nih, emang mereka mau ya nerima ibu hamil, pikir saya.

Kebetulan salah satu sahabat saya, waktu itu mulai kerja saat baru hamil. Saya pun nanya apa dia ngaku sedang hamil saat interview. Sebenernya perusahaan ga boleh ga nerima karyawan karena hamil, tapi ya siapa yang tau kan. Temen saya lalu bilang dia baru tau hamil setelah diterima. Lagipula sebelumnya udah diinfokan kalau hamil sebelum satu tahun kerja cuti melahirkan dianggap unpaid leave.

Lah dia curang udah diterima. Hehehe. Galau tuh saya waktu itu tentang bilang atau ngga nya. Akhirnya saya datang interview. Lalu dijelaskan kalau kerjaannya pakai fisik, jadilah saya bilang kalau saya sedang hamil. Pasrah aja sih waktu itu.

Alhamdulillah saya dipanggil lagi untuk interview berikutnya. Mereka pun bilang bahwa sebenarnya ga mungkin saya kerja saat hamil. Tapi kalau saya sudah melahirkan dan ternyata masih ada lowongan, ga menutup kemungkinan untuk bergabung. Singkat cerita saya diterima kerja dan masuk kerja setelah melahirkan. Jadi saya interview bulan oktober dan baru masuk bulan agustus tahun depannya. Lama banget ya.

Moral
Saya cuma pengen share ini untuk para bumil diluar sana yang kali-kali aja lagi dipanggil interview kerja supaya jangan berkecil hati. Setiap anak pasti punya rezeki nya masing-masing. Entah rezeki mamanya punya penghasilan atau rezeki bisa diurus mamanya sepanjang hari. *Tumben ya moralnya serius gini*

Komentar

  1. Setiap anak pasti punya rezeki nya masing-masing. Entah rezeki mamanya punya penghasilan atau rezeki bisa diurus mamanya sepanjang hari.

    like this..=)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Restoran Kluwih Sunda Authentic, Bogor

Kalau kebanyakan orang ke restoran karena ingin makanannya, saya dan Bi ke Kluwih karena ingin lihat desainnya. Sebab restoran ini adalah salah satu finalis Himpunan Desain Interior Indonesia (HDII) Award 2017. Sebenarnya pemenangnya, Lemongrass, juga berlokasi di Bogor, namun jaraknya lebih jauh dari hotel tempat kami menginap, Ibis-style Bogor . Kami sengaja datang ke sini untuk makan malam supaya lampu-lampunya menyala. Asumsinya rumah makan sunda ini lebih bagus di waktu malam.

Beli Buku Impor Tanpa Ongkos Kirim

'Selamat Tahun Baru!' Walau sudah kelewat lebih dari dua minggu, tapi ini tulisan pertama saya di tahun ini. Jadi gapapa ya telat.  Mari mengawali tahun ini dengan senang hati. Saya memang lagi senang karena buku pesanan saya via online akhirnya datang juga. Biasanya saya beli buku impor di toko buku seperti Aksara dan teman-temannya. Tapi kadang, buku yang saya pengen ga ada dimana-mana. Mau beli di Amazon juga ga ngerti caranya, takutnya malah mahal kena pajak dan lain-lain. Sekitar dua tahun lalu, teman kerja saya waktu itu pernah cerita tentang hobinya beli buku online. "Kalau gw sering belinya di Book Depository, di sana gratis ongkos kirim ke seluruh dunia." "Woow," pikir saya waktu itu, tapi entah kenapa belum-belum juga nyoba beli di sana.  Desember kemarin, setelah ga berhasil menemukan buku yang saya mau di toko buku, saya akhirnya memutuskan untuk mencoba Book Depository. Cara pesannya super gampang. Tinggal buat  account , terus pi...

Perlukah Insisi Tongue Tie

Ru sudah bukan bayi lagi, tapi pengalaman menjadi ibu baru dan mengurus bayi sangat membekas bagi saya. Itulah mengapa sekali-kali saya bercerita cerita lampau di sini. Siapa tahu ada ibu baru yang mengalami hal serupa dan bisa belajar dari pengalaman saya. Salah satunya adalah tentang tongue tie , salah satu hal yang sempat ditanyakan beberapa teman saya paska melahirkan. Hampir tiga tahun lalu Ru lahir di Rumah Sakit Puri Cinere. Rumah sakit ini pro ASI. Setelah melahirkan, saya dan Ru tidak hanya dikunjungi oleh dokter kandungan dan dokter anak, tapi juga dokter laktasi. Dokter spesialis menyusui datang dan memeriksa apakah cara menyusu bayi sudah benar dan adakah masalah dalam menyusui. Juga mengajarkan posisi menyusui yang benar. Benar-benar membantu karena menyusui itu ternyata tidak semudah kelihatannya. Beberapa hari setelah Ru lahir puting payudara saya lecet (maaf agak vulgar). Menurut dokter laktasi, setelah memeriksa mulut Ru, hal itu disebabkan Ru mengalami tongue ti...