Langsung ke konten utama

Perlukah Desainer Interior untuk Rumah

"Kenapa si orang perlu pakai desainer interior untuk rumahnya?" tanya seorang teman SMA saya yang akan pindah rumah. Dia bukan tanya ini untuk menguji pengetahuan saya tentunya, hehe, tapi karena merasa kalau dia tidak butuh desainer interior.

Sebenarnya saya kurang ingat juga waktu itu saya jawab apa. Sepertinya tidak cukup meyakinkan untuk membuat teman saya itu berubah pikiran. Karena menjelaskan secara lisan kurang efektif, kali ini saya coba jawab versi tulisan ya. Siapa tau ada juga yang punya pertanyaan yang sama. Jawabannya lumayan panjang karena susah kalau harus dijelaskan dalam satu kalimat.

Desain vs Dekorasi
Dosen saya waktu kuliah dulu paling tidak suka kalau orang menganggap desainer dan dekorator itu pekerjaan yang sama. "Kita itu desainer bukan dekorator," sering kali dia bilang begitu.

Lah, apa bedanya? Jadi begini sodara-sodara, desain itu artinya pemecahan masalah, sementara dekorasi itu mempercantik sesuatu. Intinya desain mengakomodasi kebutuhan seseorang dan dekorasi itu masalah selera.

Misalnya, seorang wanita bernama A baru beli rumah, masih kosong dan perlu diisi. Kalau dia minta tolong seorang dekorator (di Indonesia sebenernya ga ada dekorator untuk rumah), si dekorator itu akan berusaha membuat rumahnya cantik. Misalnya dengan memilihkan warna, bentuk furnitur, dan pola-pola yang terkini. Mirip kerjaan fashion stylist, tapi dalam bentuk tiga dimensi.

Sementara, kalau si A minta tolong desainer, maka si desainer (yang bener ya) akan ngobrol panjang lebar dulu sama A untuk tau gaya hidupnya, kebutuhannya, hobinya, dan lain-lain. Tugas utama desainer adalah membuat rumah si A ini sesuai dengan apa yang dibutuhkannya. Misalnya si A bajunya banyak, maka desainer akan membuat lemari pakaian yang besar, atau si A males bersih-bersih, maka si desainer akan memilihkan material yang mudah dibersihkan. Kalau misalnya rumahnya awalnya terlihat bagus, tapi setelah ditinggalin jadi berantakan karena kurangnya tempat penyimpanan, berarti itu salah desainernya.

Nah gitu bedanya, moga-moga ngerti ya. Btw, kalau dalam prakteknya batesnya si samar ya antara dua hal ini.

Fungsi Desainer Interior
Intinya, kenapa orang perlu desainer interior adalah agar rumahnya mampu memfasilitasi semua kebutuhannya plus terlihat bagus. Desainer interior itu sebenarnya sangat bermanfaat untuk mengatur ruang-ruang yang kecil, karena si desainer akan memberikan solusi terbaik supaya seluruh kebutuhan penghuni terakomodasi, yang kadang ga kepikiran sama pemiliknya. (hehehe, berasa lagi nulis tugas kuliah nih)

Kalau saya si menganggap interior rumah itu sangat penting, karena kalau rumahnya berantakan dan ga tertata saya jadi pusing sendiri dan mood-nya jadi ga oke.

Desain itu bisa mempengaruhi perilaku orang juga. Dulu, di rumah mama saya, yang bikin desain tempat cuci piring itu pak tukang, saya benciiii banget sama yang namanya cuci piring. Nah, setelah saya pindah rumah, dan kali ini dapurnya didesain sama si Bi (suami saya yang interior desainer), saya suka-suka aja tuh nyuci piring. Sebenarnya alasannya simpel, di rumah mama sink-nya terlalu rendah dan tempat meletakkan piringnya di atas sink, jadi saya selalu basah tiap abis cuci piring. Di tempat tinggal yang sekarang tinggi sink-nya sesuai standar dan piringnya diletakkan di samping, jadi saya ga basah dan jadi lebih rajin cuci piring.

Perbedaannya sama Arsitek
Desainer interior lebih detail. Arsitek tentunya lebih berperan dalam nentuin flow di rumah itu, pencahayaan, dan sirkulasi udara. Kalau arsiteknya oke dan penghuni rumahnya cerdas dan artistik, sebenarnya ga perlu desainer interior. Tapi kadang, kalau beli rumah jadi, arsiteknya berpikirnya secara general, belum tentu cocok sama penghuninya. Atau sering juga rumahnya udah bagus-bagus dibuat arsitek, eh penempatan dan ukuran furniturnya kacau. Ini sih yang paling sayang.

Hayo tebak, yang mana yang desain saya dan yang mana yang desainnya si Bi? 

Hehehe, tulisannya panjang banget ya kayak kereta. Tapi moga-moga-moga ada manfaatnya. Kalau menurut kalian gimana hey teman-teman interior ku?

MORAL

- Perlukah desainer interior untuk rumah? Perlu dan ga perlu, tergantung kaya apa pemilik rumahnya.

- Desain dan dekorasi itu beda.

- Sini-sini yang merasa butuh, mau didesain-in? Hehehehe, becanda kok ini.

(Jawaban : kiri saya, kanan Bi)

Komentar

  1. mbaaakkk, rumahku selaluuuu berantakan :p
    dan aku malessssssss bersih2 niiihhhh.. gimana dong??? :p
    semua lahan jadi tempat nylampirke kerudung :))

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Restoran Kluwih Sunda Authentic, Bogor

Kalau kebanyakan orang ke restoran karena ingin makanannya, saya dan Bi ke Kluwih karena ingin lihat desainnya. Sebab restoran ini adalah salah satu finalis Himpunan Desain Interior Indonesia (HDII) Award 2017. Sebenarnya pemenangnya, Lemongrass, juga berlokasi di Bogor, namun jaraknya lebih jauh dari hotel tempat kami menginap, Ibis-style Bogor . Kami sengaja datang ke sini untuk makan malam supaya lampu-lampunya menyala. Asumsinya rumah makan sunda ini lebih bagus di waktu malam.

Playground: Kidzoona, AEON, BSD

Libur pemilu kemarin Ru main di AEON BSD sama sepupu-sepupunya, Freya dan Cleo. Tiba-tiba ke AEON karena uyutnya Ru yang lagi jalan-jalan ke sana dan pasti seneng kalau cicitnya ikut gabung. Akhirnya tiga bocah itu dibolehin main di playground karena bingung juga mau ngapain. Mainnya di Kidzoona, supaya eyang uyut bisa nontonin dari luar. Kalau Playtime dan Miniapolis tertutup jadi ga bisa dilihat anaknya lagi main apa. Kidzoona ada di dalam department store AEON bagian anak-anak di lantai 2. Tepatnya berada di ujung paling dalam. Harga Tiket dan Member Untuk main di sini ada dua pilihan waktu: 1 jam atau satu hari. Biayanya 80 ribu untuk satu jam dan 130 ribu untuk satu hari pada weekend atau hari libur. Sementara di hari kerja biayanya 50 ribu dan 80 ribu saja. Saran saya jangan pilih tiket satu hari kalau weekend . Selain mahal, playground -nya ramai.

Naik Excavator di Builder’s Zone Amazone, AEON BSD

Sejak kemunculan Kids@work di Gandaria City tiba-tiba saja mainan kendaraan konstruksi jadi mudah ditemukan. Salah satunya di AEON BSD. Builder’s Zone namanya. Sebenarnya Ru (3 tahun) sudah beberapa kali main di sini, tapi baru sekarang saya pengen nulis tentang playground ini. Biaya dan Sistem Bermain Builder’s Zone merupakan bagian dari playground Amazone. Namun di AEON lokasinya terpisah. Untuk main di sini menggunakan kartu Amazone. Satu kali bermain biayanya 20 ribu. Caranya tinggal digesek di sisi kendaraan mainan, sama seperti mainan lainnya di Amazone.