{This post along with two next posts are specially written for Kompetiblog 2013. It might be different from my usual posts}
Dengar kata tulip pasti langsung terbayang Belanda. Bunga warna-warni ini memang sudah jadi ikon tersendiri. ‘Tulip sama dengan belanda’, anggapan yang sederhana tapi sebenarnya tidak.
Setuju dengan quotes dari film Inception, “No idea is simple when you need to plant it in somebody else’s mind.” Lebih susah kalau ide itu ditanam di benak seluruh orang di dunia. Sukses menanamkan ide bahwa tulip adalah Belanda merupakan bukti keberhasilan para pionir asal Negeri kincir angin.
Poster dan logo Belanda dari tahun 1859, 1948, dan saat ini yang menampilkan gambar tulip
(sumber: trueartworks, internationalposter, netzvitamine)
Sekilas tentang sejarahnya, tulip bukanlah tumbuhan asli Belanda. Awalnya tumbuh disekitar laut hitam, Rusia dan kemudian dibawa ke Turki. Di Turki, bunga ini mulai dikembangkan sebelum akhirnya diperkenalkan ke Belanda.
Tahun 1593, Carolus Clusius, seorang ahli botani, menjadi orang belanda pertama yang menanam tulip di negaranya. Tak sekedar menanam, Ia juga melakukan percobaan untuk membuat variasi warna pada tulip. Ia berhasil membuat tulip dengan warna-warna baru, orang-orang pun tertarik. Karena tidak ingin membuat bunga tersebut diperjual-belikan, Clusius menolak untuk menjual tulip miliknya.
Beberapa orang kemudian nekad mencuri tulip Clusius. Akibat pencurian tersebut, perdagangan tulip sempat menimbulkan krisis ekonomi ‘Tulipmania’ di Belanda. Tapi pencurian ini juga yang kemungkinan besar menjadi cikal-bakal berkembangannya industri florikultura Belanda saat ini.
Lukisan Carolus Clusius oleh Jacob de Monte, 1585 dan Hortus Botanicus Leiden – tempat Clusius menanam tulip-tulipnya. Merupakan taman botani paling tua di Belanda.
(sumber: wikimedia, rodoradvies)
Sejak saat itu hingga kini, lebih dari empat ratus tahun kemudian, penduduk belanda terus berinovasi agar tulip mereka lebih unggul sehingga bisa memperkenalkannya sebagai bunga khas Belanda.
Salah satunya Keukenhof, taman bunga terbesar di dunia yang hanya dibuka dua bulan dalam setahun. Digagas pertama kali tahun 1949 oleh walikota Lisse dan para penghasil serta eksporter bunga. Tujuannya memperkenalkan dan menjual komuditas utama mereka, bunga tulip. Pameran bunga tahunan ini sukses dikunjungi ratusan ribu wisatawan asing dan menjadi salah satu tempat tujuan wisata utama di Belanda.
Poster Keukenhof 1957 dan kecantikan pemandangannya.
(sumber: inavaluable, keukenhof, sweepeez)
Tak hanya di dalam negeri, orang Belanda atau keturunan Belanda yang tinggal di Negara lain juga turut memperkenalkan bunga kebanggaan mereka. Mereka menginspirasi diadakannya beberapa festival tulip tahunan di Kanada dan beberapa Negara bagian Amerika seperti Albany, Michigan, Iowa, dan Washington.
Festival tulip di Kanada dan Michigan, Amerika.
(sumber: collectioncanadas, tuliptime)
Belanda merupakan Negara penghasil dan pengekspor bunga terbesar di dunia. Delapan puluh persen bunga tulip diekspor dari Belanda. Negara ini mampu memproduksi bunga dalam jumlah besar berkat penelitian berkelanjutan dan teknologi rumah kaca (greenhouse) yang terdepan.
Perkebunan tulip di musim semi. Super cantik!
Belanda menghasilkan lebih dari 9 juta bunga tulip setiap tahunnya.
(sumber: dailymail)
Belanda juga mampu mengirim dalam waktu cepat. Teknologi pengiriman barang di sana sangat efisien. Negara di Eropa ini mampu mengirim bunga yang dipetik hari itu sampai ke New York pada hari yang sama. Keberhasilan ini tentu karena adanya Aalsmeer Flower Auction. Di sinilah setiap hari, harga bunga dunia ditentukan.
Suasana Flower Auction di Aalsmeer. Wisatawan boleh datang dan menonton dengan membeli tiket masuk.
(sumber: travelaroundeurope, dailymail)
Promosi yang dilakukan oleh Holland Flower Council turut memegang peranan penting. Mereka mendorong penduduk Negara lain untuk terbiasa menggunakan bunga sebagai hadiah, dekorasi acara khusus, ataupun sehari-hari, seperti layaknya gaya hidup orang Eropa. Mereka juga gencar menjaga image tulip belanda sebagai yang terbaik.
Tulip sebagai dekorasi sehari-hari, dekorasi pesta, buket pernikahan, dan hadiah. Usaha untuk menciptakan image membuat Belanda lebih unggul dibandingankan kompetitornya seperti Israel.
(sumber: marthasteward, heltenkeithosmig, onestylishbride, 100layercake)
Kontribusi mereka-meraka inilah yang membuat Belanda diakui dunia sebagai pionir florikultura khususnya tulip. Pionir tidak selalu berarti yang pertama punya, tapi siapa yang pertama melihat peluang dan tidak berenti mengembangkannya.
Belanda berhasil maju berkat kesuksesannya menyuntikan ide tentang tulip. Sebaiknya Indonesia meng-inception apa ya ke penduduk dunia supaya ikut berhasil?
Referensi
Komentar
Posting Komentar