Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2013

Akhir Pekan : Refreshing in Tenjolaya Bogor

Last November was my grandma's 80th birthday. "No birthday party for me!" she warned her children (my parents, my uncles, and my aunties) as they usually make a (surprise) birthday party for her. In order to replace the annual party, they arranged a weekend trip to Bogor. We stayed at place named Aldepos Salaca . It is located in Tenjolaya, Bogor, near Institut Pertanian Bogor. For someone who needs some quiet environment to relax this place is very suitable. The place is huge (about 60 hectares) with only eight villas inside. The villas are surrounded by many plantations. It was so refreshing to see green everywhere. As a complimentary we can try flying fox. I did not have a gut to try, because it was quite high and I really don't like the sensation of hanging. So I volunteered myself to take pictures. Here are some pictures that I took. Beside flying fox there were some activities that we can try, such as fishing, making pottery...

1st Anniversary - Satoo

Couple days before the anniversary I asked Bi what will we do to celebrate it. He said it's up to me. Because I didn't have an idea, I made a list - 50 things we have never done together. I didn't write any specific place because if I had done, I would have written a thousand places we have never been to. Then, I asked him to choose one of 50 things that I wrote. He didn't choose any of it, but he said to me "You said you want to take me to eat in Satoo." I assumed he choose number 10 which is 'Eat in 5-Star Hotel just the two of us' After we spent a whole day in Water Bom (I will tell about this later) we filled our empty stomachs with abundant food in Satoo, Shangri La, Jakarta. (We made a reservation only two hours before, even though we have planned it couple days ago) I like Satoo for its free-flow water and the various desserts which look very beautiful. I also think Satoo is a right place to celebrate our first anniversary because in Baha...

My Wedding

Kemarin adalah anniversary pertama saya dengan si Bi (dulu-dulu saya nulis namanya si W, tapi ternyata dia ga suka ditulis begitu. Tapi gamau juga ditulis nama aslinya, yaudah Bi aja deh, moga-moga kali ini ga protes lagi, hehe ). Sebelum saya cerita tentang anniversary , saya mau cerita dulu tentang pernikahan yang belom pernah saya ceritain sebelumnya. Nikahan ini pakai adat Jawa, lengkap dengan prosesi siraman dan midodareni dulu sebelumnya. Awalnya saya ga mau ada siraman, tapi kata mama wajib, sekali seumur hidup. Yaudah, mau gimana lagi. Kalau midodareni saya ga nolak. Karena ga perlu keluar dari kamar persembunyian dan saya dapet seserahan. Yeiiii. Saat hari H, Bi deg-deg an parah takut ga lancar pas ngomong ijab kabul, saya lebih deg-degan kalau hujan turun. Soalnya, tempat kawinannya setengan outdoor dan saat itu musim hujan belum berakhir.  Alhamdulliah  semuanya lancar. Beberapa saat setelah menikah Bi pernah bilang gini: "Aku tuh ...

Setahun yang Lalu - Parade Pernikahan

"Aduh lagi bosen banget nih sama rutinitas," curhat saya pada seorang teman yang saya anggap paling bijak "Nikah aja gih," jawabnya pendek. Saya shock berat. Pasalnya, pembicaraan ini bukan terjadi baru-baru ini atau waktu kuliah, tapi saat saya kelas 2 SMP. "Hehe, ngikutin nyokap. Nyokap kemaren ngomong gitu waktu gw curhat bosen," si teman bijak menjelaskan, mungkin ga tega liat tampang shock saya waktu itu. *** Di tanggal-tanggal ini setahun yang lalu saya sedang sibuk. Sibuk sama satu hal yang namanya pernikahan. Tentu saya jadi tidak sempat menulis di sini. Sejak tahun lalu saya putuskan untuk cerita ini tahun depan saja.   Salah satu pernikahan yang paling membuat sibuk adalah pernikahan saya sendiri. Tapi saya beruntung, dua orang teman SMP saya berbaik hati menikah sebulan dan dua minggu lebih dulu supaya saya lebih siap mental. Hehehe . Ini sih saya bohong. Cerita sebenarnya, tanpa janjian sebelumnya, saya dan dua orang sahaba...

Memori Kerusuhan Mei 98

Beberapa hari yang lalu si mama beres-beres rumah. Hasilnya beberapa barang dari masa lalu yang sudah lama terlupakan kembali terangkat ke permukaan. Di antaranya buku diary saya dan si ade zaman SD. Yang menarik, kami berdua sama-sama menulis tentang kerusuhan 1998. Padahal dua buku itu terisinya cuma sedikit. Hehe. Sebenernya ceritanya sederhana. Karena kerusuhan kami mengungsi ke rumah eyang. Tapi kemudian sekitar rumah eyang diisukan akan dibakar karena ada beberapa toko milik warga tionghoa di sana. Akhirnya kami kembali ke rumah. Rumah saya terletak di bagian depan komplek, dekat dengan jalan raya. Ketika ada isu masa bergerak ke arah rumah kami, kami kembali mengungsi ke rumah tetangga yang letaknya di bagian belakang komplek. Walaupun sempat muncul panser, namun masa tidak melewati komplek rumah kami dan kami pun kembali dengan selamat ke rumah. Walaupun ceritanya sama, saya dan si ade cerita dengan cara yang sangat-sangat berbeda. Saya menuliskannya dalam delapan paragraf...

#3. Singapore Trip 2 - Roundup

Mari melanjutkan cerita tentang jalan-jalan ke Singapur Januari lalu. Selain Singapore Art Museum dan ArtScience Museum , ga ada lagi tempat yang semenarik itu untuk diceritain dalam satu post tersendiri. Tapi kalau dilewatin rasanya kurang komplit dan siapa tau ada yang butuh ide mau kemana. Walaupun saya si sama sekali ga ahli dalam bidang jalan-jalan di Singapur. Little India Pergi ke Mustafa untuk beli cokelat. Harganya memang jauh lebih murah daripada tempat lain. Tapi effort -nya juga lebih capek. Emang ga ada ya di dunia ini murah tapi nyaman. hehe. China Town Mangga dua banget. Ga beli apa-apa karena udah kepegelan dan emang ga ada yang keliatan menarik. IKEA - Alexandra Selalu seneng deh tiap ke Ikea. Udah pernah diceritain di sini juga tentang jalan-jalan ke Ikea setahun yang lalu. Btw ada updated version untuk info tentang naik bus ke Ikea. Orchard Road Tujuan standar buat belanja.  Dim Sum di Arab Street Halal dan murah. Cuma ka...