Langsung ke konten utama

#10. Hong Kong - Luntang Lantung di Airport

(My Travel Series)
___________
Jumat, 30-3-2012
Hong Kong - Singapore Trip
Day 5

Delay empat jam sepasang wisatawan asing luntang-lantung di bandara Hong Kong. Itu judulnya kalau ini ada di berita koran lampu merah atau yang sekarang udah ganti nama jadi lampu hijau.

Kalau semua berjalan sesuai rencana, kami seharusnya terbang ke Singapur pukul 14.00. Supaya cek in ga buru-buru dan ga terlambat kalau ada apa-apa, saya dan w si rekan perjalanan sudah sampai dua jam sebelum keberangkatan. Jam 12 kurang malah. Ternyata kami berdua belum boleh check in karena pesawatnya di delay sampai empat jam lebih. WHAAATTT??? *lebay

Mau balik ke kota mahal lagi biaya untuk naik keretanya. Ya sudah kami pasrah aja nunggu sambil jalan-jalan di bandara internasional Hong Kong.

Baru sampai, muka masih ceria karena belum tahu pesawatnya delay.
 I loooveee the ceiling.


Beberapa hal yang menghibur kami si anak luntang lantung:
- Wi fi gratis.
Kita streaming film dari aplikasi PPTV di galaxy tab. PPTV adalah web cina untuk streaming dan download film yang entah kenapa bisa HD tanpa putus-putus.

- Muji.
Beda sama yang ada di Indonesia, Muji yang ini juga jual cemilan kayak marshmallow, cokelat, dan teman-temannya. Murah lagi. Begitu udah makan saya baru sadar jangan-jangan marshmallow-nya ada shortening yang biasa nya dari lemak babi. haha. Yang penting udah baca bismillah. eh udah belum ya.

-Prayer Room
Satu untuk semua.  Ada kursi, tempat wudhu, dan arah kiblat. Terserah mau ibadah gaya apa. hehe.

-Souvenir Shop
Bisa belanja-belanja oleh-oleh lagi deh. Kali ini harganya lebih mahal tapi barangnya juga lebih bagus. Ada souvenir shop nya Disney Land juga. Horeee. Meskipun ga ke sana tapi bisa beli souvenir lucu-lucunya. Seneng deh.


Moral :
- Jangan naik jet star. Hahaha.

- Kalau mengalami hal yang sama dan butuh info tentang airport-nya silahkan klik official websitenya di sini



Selanjutnya  >> #11. Singapore - Universal Studio
Sebelumnya >> #9. Hong Kong - Temple Street Night Market

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Restoran Kluwih Sunda Authentic, Bogor

Kalau kebanyakan orang ke restoran karena ingin makanannya, saya dan Bi ke Kluwih karena ingin lihat desainnya. Sebab restoran ini adalah salah satu finalis Himpunan Desain Interior Indonesia (HDII) Award 2017. Sebenarnya pemenangnya, Lemongrass, juga berlokasi di Bogor, namun jaraknya lebih jauh dari hotel tempat kami menginap, Ibis-style Bogor . Kami sengaja datang ke sini untuk makan malam supaya lampu-lampunya menyala. Asumsinya rumah makan sunda ini lebih bagus di waktu malam.

Beli Buku Impor Tanpa Ongkos Kirim

'Selamat Tahun Baru!' Walau sudah kelewat lebih dari dua minggu, tapi ini tulisan pertama saya di tahun ini. Jadi gapapa ya telat.  Mari mengawali tahun ini dengan senang hati. Saya memang lagi senang karena buku pesanan saya via online akhirnya datang juga. Biasanya saya beli buku impor di toko buku seperti Aksara dan teman-temannya. Tapi kadang, buku yang saya pengen ga ada dimana-mana. Mau beli di Amazon juga ga ngerti caranya, takutnya malah mahal kena pajak dan lain-lain. Sekitar dua tahun lalu, teman kerja saya waktu itu pernah cerita tentang hobinya beli buku online. "Kalau gw sering belinya di Book Depository, di sana gratis ongkos kirim ke seluruh dunia." "Woow," pikir saya waktu itu, tapi entah kenapa belum-belum juga nyoba beli di sana.  Desember kemarin, setelah ga berhasil menemukan buku yang saya mau di toko buku, saya akhirnya memutuskan untuk mencoba Book Depository. Cara pesannya super gampang. Tinggal buat  account , terus pi...

Perlukah Insisi Tongue Tie

Ru sudah bukan bayi lagi, tapi pengalaman menjadi ibu baru dan mengurus bayi sangat membekas bagi saya. Itulah mengapa sekali-kali saya bercerita cerita lampau di sini. Siapa tahu ada ibu baru yang mengalami hal serupa dan bisa belajar dari pengalaman saya. Salah satunya adalah tentang tongue tie , salah satu hal yang sempat ditanyakan beberapa teman saya paska melahirkan. Hampir tiga tahun lalu Ru lahir di Rumah Sakit Puri Cinere. Rumah sakit ini pro ASI. Setelah melahirkan, saya dan Ru tidak hanya dikunjungi oleh dokter kandungan dan dokter anak, tapi juga dokter laktasi. Dokter spesialis menyusui datang dan memeriksa apakah cara menyusu bayi sudah benar dan adakah masalah dalam menyusui. Juga mengajarkan posisi menyusui yang benar. Benar-benar membantu karena menyusui itu ternyata tidak semudah kelihatannya. Beberapa hari setelah Ru lahir puting payudara saya lecet (maaf agak vulgar). Menurut dokter laktasi, setelah memeriksa mulut Ru, hal itu disebabkan Ru mengalami tongue ti...