Langsung ke konten utama

#9. Hong Kong - Temple Street Night Market

(My Travel Series)
____________
Kamis, 29-3-2012
Hong Kong - Singapore Trip
Day 4

Gawat, belum beli oleh-oleh padahal tinggal semalem saya di Hong Kong. Hehe, emang dasar saya sukanya serba mepet, di malam terakhir ini saya dan si suami baru mau belanja oleh-oleh. Awalnya mikir antara mau ke temple street night market atau ladies market, akhirnya memilih yang pertama. Alasannya karena lokasinya lebih dekat dari tsim sha tsui waterfront tempat kami nonton symphony of lightsSeperti tempat wisata lain, ada banyak petunjuk jalan untuk menuju ke sana, meskipun agak kecil tapi lumayan kelihatan. 

Pasar malam yang satu ini jujur ga se'wah' yang saya pikirkan. Foto-foto di internet telah menipu saya. hahaha. Ada banyak barang yang dijual di sini, mulai dari kaos, dompet-dompet khas cina, gantungan kunci, taplak meja, kartu, pematik, dan hal-hal yang berbau Hong Kong lainnya. Meskipun lumayan banyak, tapi beberapa stand di sana menjual barang-barang yang hampir sama satu sama lain. Lebih mirip belanja di pasar pagi mangga dua daripada di brightspot market. Kalau belum pernah ke dua-duanya, ya intinya barangnya lebih ga custom dan ga variatif. Kelebihannya, namanya pasar harganya bisa ditawar. Kalau beli banyak pasti lebih murah.

Saya ga sempet foto-foto karena sibuk belanja. Fotonya diambil dari sini

Pulang-pulang kami lumayan banyak bawa tentengan, isinya mulai dari dompet, table runner, kaos, gantungan kunci, teh hijau, trus apa lagi ya saya lupa. Tapi yang paling saya suka si kartu bernuansa Hong Kong tempo dulu. Bagi yang ga kebagian oleh-oleh saya minta maaf. hehehe.

Oiya, di sini juga ada kios makanan juga. Tapi kami ga makan karena takut ga halal. Padahal si ada kios seafood juga. Haha

Moral 
-Barang-barang di sini lumayan murah, tapi kualitasnya juga kurang. Saya ga berhasil nemu tempelan magnet Hong Kong yang bagus.
- Jangan berekspektasi terlalu tinggi, nanti kecewa



Selanjutnya  >> #10. Hong Kong - Luntang Lantung di Airport
Sebelumnya >> #8. Hong Kong - A Symphony of Lights 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Restoran Kluwih Sunda Authentic, Bogor

Kalau kebanyakan orang ke restoran karena ingin makanannya, saya dan Bi ke Kluwih karena ingin lihat desainnya. Sebab restoran ini adalah salah satu finalis Himpunan Desain Interior Indonesia (HDII) Award 2017. Sebenarnya pemenangnya, Lemongrass, juga berlokasi di Bogor, namun jaraknya lebih jauh dari hotel tempat kami menginap, Ibis-style Bogor . Kami sengaja datang ke sini untuk makan malam supaya lampu-lampunya menyala. Asumsinya rumah makan sunda ini lebih bagus di waktu malam.

Beli Buku Impor Tanpa Ongkos Kirim

'Selamat Tahun Baru!' Walau sudah kelewat lebih dari dua minggu, tapi ini tulisan pertama saya di tahun ini. Jadi gapapa ya telat.  Mari mengawali tahun ini dengan senang hati. Saya memang lagi senang karena buku pesanan saya via online akhirnya datang juga. Biasanya saya beli buku impor di toko buku seperti Aksara dan teman-temannya. Tapi kadang, buku yang saya pengen ga ada dimana-mana. Mau beli di Amazon juga ga ngerti caranya, takutnya malah mahal kena pajak dan lain-lain. Sekitar dua tahun lalu, teman kerja saya waktu itu pernah cerita tentang hobinya beli buku online. "Kalau gw sering belinya di Book Depository, di sana gratis ongkos kirim ke seluruh dunia." "Woow," pikir saya waktu itu, tapi entah kenapa belum-belum juga nyoba beli di sana.  Desember kemarin, setelah ga berhasil menemukan buku yang saya mau di toko buku, saya akhirnya memutuskan untuk mencoba Book Depository. Cara pesannya super gampang. Tinggal buat  account , terus pi...

Perlukah Insisi Tongue Tie

Ru sudah bukan bayi lagi, tapi pengalaman menjadi ibu baru dan mengurus bayi sangat membekas bagi saya. Itulah mengapa sekali-kali saya bercerita cerita lampau di sini. Siapa tahu ada ibu baru yang mengalami hal serupa dan bisa belajar dari pengalaman saya. Salah satunya adalah tentang tongue tie , salah satu hal yang sempat ditanyakan beberapa teman saya paska melahirkan. Hampir tiga tahun lalu Ru lahir di Rumah Sakit Puri Cinere. Rumah sakit ini pro ASI. Setelah melahirkan, saya dan Ru tidak hanya dikunjungi oleh dokter kandungan dan dokter anak, tapi juga dokter laktasi. Dokter spesialis menyusui datang dan memeriksa apakah cara menyusu bayi sudah benar dan adakah masalah dalam menyusui. Juga mengajarkan posisi menyusui yang benar. Benar-benar membantu karena menyusui itu ternyata tidak semudah kelihatannya. Beberapa hari setelah Ru lahir puting payudara saya lecet (maaf agak vulgar). Menurut dokter laktasi, setelah memeriksa mulut Ru, hal itu disebabkan Ru mengalami tongue ti...