Langsung ke konten utama

#5. Hong Kong - Jumbo Kingdom

(My Travel Series)
___________
Rabu, 28-3-2012
Hong Kong - Singapore Trip
Day 3


Jujur, ga banyak hal yang saya tau tentang restauran yang saya tuju ini. Jumbo Kingdom namanya, sebuah restauran mengapung yang terletak di pelabuhan Abardeen. Hanya dua hal yang saya tau, pertama untuk makan di sana pengunjung perlu menaiki kapal yang disediakan gratis. Kedua, restauran ini menyajikan hidangan laut. Halal dan sepertinya menarik.


Selesai main-main dari Ocean Park kami, saya dan si W, pergi ke Jumbo Kingdom. Berbekal catatan kecil dan galaxy tab kami berhasil sampai kesana, meski sebelumnya sempat agak nyasar dan kebingungan. Hari sudah gelap dan restauran mengapung itu terlihat menarik dengan lampu-lampunya.

Hanya lima menit kami naik kapal sampai ke restauran ini. Huoooo serasa ada di kerjaan China zaman dulu. Selain semangat ada juga rasa berdebar-debar, kayaknya resaturan ini  mahal. Lebih mahal dari yang saya kira. Namun, karena sudah terlanjur sampai sini kami berdua memutuskan masuk. Mudah-mudahan uangnya cukup, Amin.

Interiornya wah banget deh. Ramai ornamen yang pada masanya dianggap mewah. Kami ditunjukan untuk naik sampai lantai tiga. Di sana ada beberapa orang lokal yang sedang makan dengan pakaian rapi. Padahal si W pakai celana pendek dan saya pakai baju seadanya, maklum, dari Ocean Park.

Eksterior dan interior Jumbo Kingdom


Meja tempat kami duduk tertata rapi ala restauran hotel, lengkap dengan alat makan dan tentu saja serbet. Pelayan yang ada banyak jumlahnya itu memberikan kami menu. Benar saja, harganya selangit. Hahaha. Kami pun memesan seporsi kepiting, satu porsi udang, dua nasi, dan dua mineral water. 


Menu makan malam: Udang, kepiting, dan tahu complement

Bagi saya yang gak terlalu hobi makan, makanannya tergolong enak. Meskipun tentu ga berbanding lurus dengan harganya. Oiya, untuk semua ini kami membayar hampir $800 HK (sekitar 960 ribu rupiah) Mahal ya..

Selama kami makan, yang lumayan susah karena pake sumpit, para pelayannya stand-by di belakang kami. Setiap piring kecil terisi dengan kulit kepiting, mereka dengan sigap menggantinya dengan piring baru. Hehehe, ga green banget mereka.

Selesai makan, kami kembali ke depan restauran. W, suami saya, buru-buru naik kapal yang sudah mau berangkat. "Ayo-ayo...," katanya sambil menarik saya. Kapal yang kami naiki ini beda tempat 'parkir' dengan kapal kami ketika datang. Di pintu masuknya ada tulisan, namun saya ga bisa baca karena diburu-buru masuk.

Saya : Emang ini sama aja ya kapalnya?
W     : Sama kayaknya.

Kapal melaju ke arah yang sangat berbeda dari tempat kami datang. Hahahahahaha.. Kami salah naik kapal dengan tujuan yang entah kemana. Akhirnya, sampailah kami di pelabuhan kecil lain yang lumayan jauh dari tempat kami datang. Tentu karena naik kapalnya juga lebih lama dan jauh.

Hahahaha.. Ini sesuai banget sama slogan national geographic 'Let's Get Lost'. Untung saja kendaraan di Hong Kong mudah. Kami berhasil mencari terminal bus terdekat dan berhasil menemukan bus yang sampai ke dekat hotel.

Foto ga penting 

Moral
- Siapkan uang lebih kalau mau mencoba makan di sini
- Ternyata ada beberapa pelabuhan kecil tempat untuk pulang dan pergi menuju Jumbo Kingdom, saat pulang pastikan naik kapal di tempat yang sama dengan saat datang
- Info lebih lanjut silahkan lihat official website-nya di sini



Selanjutnya  >> #6. Hong Kong - Stanley Market
Sebelumnya >> #4. Hong Kong - Ocean Park, Ancol ala HK

Komentar

  1. Kamu dari ocean park ke jumbo naik apa ? Aku baca2 kayanya cm bsa naik taksi ya? Apa ada transport lain?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Naik bus (maap lupa busnya apa waktu itu liat di haltenya), tapi dari terminal busnya masih harus jalan lagi. Sebaiknya pas sampe terminal nanya ke orang karena plang jumbo nya rada ga keliatan.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Restoran Kluwih Sunda Authentic, Bogor

Kalau kebanyakan orang ke restoran karena ingin makanannya, saya dan Bi ke Kluwih karena ingin lihat desainnya. Sebab restoran ini adalah salah satu finalis Himpunan Desain Interior Indonesia (HDII) Award 2017. Sebenarnya pemenangnya, Lemongrass, juga berlokasi di Bogor, namun jaraknya lebih jauh dari hotel tempat kami menginap, Ibis-style Bogor . Kami sengaja datang ke sini untuk makan malam supaya lampu-lampunya menyala. Asumsinya rumah makan sunda ini lebih bagus di waktu malam.

Beli Buku Impor Tanpa Ongkos Kirim

'Selamat Tahun Baru!' Walau sudah kelewat lebih dari dua minggu, tapi ini tulisan pertama saya di tahun ini. Jadi gapapa ya telat.  Mari mengawali tahun ini dengan senang hati. Saya memang lagi senang karena buku pesanan saya via online akhirnya datang juga. Biasanya saya beli buku impor di toko buku seperti Aksara dan teman-temannya. Tapi kadang, buku yang saya pengen ga ada dimana-mana. Mau beli di Amazon juga ga ngerti caranya, takutnya malah mahal kena pajak dan lain-lain. Sekitar dua tahun lalu, teman kerja saya waktu itu pernah cerita tentang hobinya beli buku online. "Kalau gw sering belinya di Book Depository, di sana gratis ongkos kirim ke seluruh dunia." "Woow," pikir saya waktu itu, tapi entah kenapa belum-belum juga nyoba beli di sana.  Desember kemarin, setelah ga berhasil menemukan buku yang saya mau di toko buku, saya akhirnya memutuskan untuk mencoba Book Depository. Cara pesannya super gampang. Tinggal buat  account , terus pi...

Perlukah Insisi Tongue Tie

Ru sudah bukan bayi lagi, tapi pengalaman menjadi ibu baru dan mengurus bayi sangat membekas bagi saya. Itulah mengapa sekali-kali saya bercerita cerita lampau di sini. Siapa tahu ada ibu baru yang mengalami hal serupa dan bisa belajar dari pengalaman saya. Salah satunya adalah tentang tongue tie , salah satu hal yang sempat ditanyakan beberapa teman saya paska melahirkan. Hampir tiga tahun lalu Ru lahir di Rumah Sakit Puri Cinere. Rumah sakit ini pro ASI. Setelah melahirkan, saya dan Ru tidak hanya dikunjungi oleh dokter kandungan dan dokter anak, tapi juga dokter laktasi. Dokter spesialis menyusui datang dan memeriksa apakah cara menyusu bayi sudah benar dan adakah masalah dalam menyusui. Juga mengajarkan posisi menyusui yang benar. Benar-benar membantu karena menyusui itu ternyata tidak semudah kelihatannya. Beberapa hari setelah Ru lahir puting payudara saya lecet (maaf agak vulgar). Menurut dokter laktasi, setelah memeriksa mulut Ru, hal itu disebabkan Ru mengalami tongue ti...