Langsung ke konten utama

2 Film Favorit Saya

Ini review 2 dari beberapa film favorit saya :

1. The Visitor


Walter Vale, seorang profesor berusia 62 tahun, kembali ke apartemen nya di Manhattan untuk suatu seminar. Dia terkejut menemukan Tarek,seorang pria syria, dan Zainab,wanita senegal, tinggal di apartemennya. Akhirnya Walter memutuskan untuk membiarkan mereka tinggal bersamanya.

*pas beli film ini tadinya ga mikir bakal bagus. Tapi ternyata bagus. Typical film festival. Gak ketebak arah ceritanya kemana. Filmnya mengharukan.











2. The Diving Bell and the Butterfly


Film prancis tentang seorang editor Elle, Jean-Dominique Bauby yang terkena lock-in syndrome akibat stroke. Lock-in sydrome adalah keadaan dimana otak kita bekerja secara normal tapi seluruh tubuh lumpuh total. Film ini menceritakan bagaimana ia menulis sebuah buku dengan kode kedipan mata, buku tentang bagaimana ia melihat dunia dan imaginasinya. Film ini berdasarkan kisah nyata.

*waktu pertama kali nonton sama ade saya tiba-tiba dvd nya mati di saat-saat mau habis. siiinngg....... saya shock. Akhirnya beberapa bln kemudian berhasil beli dvd originalnya dan ternyata saya dan si ade cuma blm nonton 5 menit terakhir. Tapi karena filmnya bagus jadi ga papa. :)

Komentar

  1. gue juga suka banget banget banget si the diving bell and the butterfly… same nonton berulang2 dan tetep suka hampir mewek di bbrp bagian… hahaha… *ini comment yg sama kaya yg di atas, cuman yg di atas semua kata2 gue di-edit sm auto-editor-nya laptop gue, jd ga jelas, haha, rese ya..

    BalasHapus
  2. eh neng ayu... gmn kerjaan baru? *baru baca blog lo.. hehe

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Restoran Kluwih Sunda Authentic, Bogor

Kalau kebanyakan orang ke restoran karena ingin makanannya, saya dan Bi ke Kluwih karena ingin lihat desainnya. Sebab restoran ini adalah salah satu finalis Himpunan Desain Interior Indonesia (HDII) Award 2017. Sebenarnya pemenangnya, Lemongrass, juga berlokasi di Bogor, namun jaraknya lebih jauh dari hotel tempat kami menginap, Ibis-style Bogor . Kami sengaja datang ke sini untuk makan malam supaya lampu-lampunya menyala. Asumsinya rumah makan sunda ini lebih bagus di waktu malam.

Playground: Kidzoona, AEON, BSD

Libur pemilu kemarin Ru main di AEON BSD sama sepupu-sepupunya, Freya dan Cleo. Tiba-tiba ke AEON karena uyutnya Ru yang lagi jalan-jalan ke sana dan pasti seneng kalau cicitnya ikut gabung. Akhirnya tiga bocah itu dibolehin main di playground karena bingung juga mau ngapain. Mainnya di Kidzoona, supaya eyang uyut bisa nontonin dari luar. Kalau Playtime dan Miniapolis tertutup jadi ga bisa dilihat anaknya lagi main apa. Kidzoona ada di dalam department store AEON bagian anak-anak di lantai 2. Tepatnya berada di ujung paling dalam. Harga Tiket dan Member Untuk main di sini ada dua pilihan waktu: 1 jam atau satu hari. Biayanya 80 ribu untuk satu jam dan 130 ribu untuk satu hari pada weekend atau hari libur. Sementara di hari kerja biayanya 50 ribu dan 80 ribu saja. Saran saya jangan pilih tiket satu hari kalau weekend . Selain mahal, playground -nya ramai.

Naik Excavator di Builder’s Zone Amazone, AEON BSD

Sejak kemunculan Kids@work di Gandaria City tiba-tiba saja mainan kendaraan konstruksi jadi mudah ditemukan. Salah satunya di AEON BSD. Builder’s Zone namanya. Sebenarnya Ru (3 tahun) sudah beberapa kali main di sini, tapi baru sekarang saya pengen nulis tentang playground ini. Biaya dan Sistem Bermain Builder’s Zone merupakan bagian dari playground Amazone. Namun di AEON lokasinya terpisah. Untuk main di sini menggunakan kartu Amazone. Satu kali bermain biayanya 20 ribu. Caranya tinggal digesek di sisi kendaraan mainan, sama seperti mainan lainnya di Amazone.