Langsung ke konten utama

Early Bird & Night Owl

Menemukan perbedaan antara saya dan Bi si partner hidup sama mudahnya dengan membalik telapak tangan. Kami berdua memang lebih banyak bedanya daripada samanya. Walaupun beda itu biasa, tapi sejak nikah kami berdua jadi perlu juga memperkecil perbedaan yang ada. 

Salah satu perbedaan yang perlu ditolerir adalah waktu biologis kami. Dari dulu saya selalu menganggap diri saya morning person, early bird, alias orang yang suka bangun pagi dan produktif di pagi hari. Sementara Bi, seperti kebanyakan orang yang kerja di bidang kreatif, lebih suka bangun siang dan tidur larut malam.

Ini yang terjadi kalau kami berdua tetep mau hidup di jam masing-masing. Pagi-pagi saya bangun jam lima, Bi baru bangun jam setengah sembilan, siap-siap ke kantor, dan langsung berangkat kerja. Pagi-pagi ketemunya lima menitan. Malemnya, Bi pulang jam delapan, saya jam setengah 10 udah tidur. Kami ketemu satu setengah jam. Singkat banget ya ketemunya.

Buat ngubah ini sebenernya lumayan susah, karena menurut penelitian, selain karena kebiasaan, jam biologis juga dipengaruhi gen. Walupun tentu saja bukan berarti ga mungkin. Yah, kadang-kadang saya berhasil tidur malem, kadang-kadang (banget) Bi mau bangun pagi. Untungnya ada weekend si penyelamat, jadi bisa ketemu lebih lama deh

MORAL

- Ga ada si moralnya. Gatau juga kenapa saya nulis ini. Pengen aja.

- Eiya, katanya, para night owl itu biasanya lebih kreatif dan early bird lebih logis. Btw kalau kalian yang mana? 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perlukah Insisi Tongue Tie

Ru sudah bukan bayi lagi, tapi pengalaman menjadi ibu baru dan mengurus bayi sangat membekas bagi saya. Itulah mengapa sekali-kali saya bercerita cerita lampau di sini. Siapa tahu ada ibu baru yang mengalami hal serupa dan bisa belajar dari pengalaman saya. Salah satunya adalah tentang tongue tie , salah satu hal yang sempat ditanyakan beberapa teman saya paska melahirkan. Hampir tiga tahun lalu Ru lahir di Rumah Sakit Puri Cinere. Rumah sakit ini pro ASI. Setelah melahirkan, saya dan Ru tidak hanya dikunjungi oleh dokter kandungan dan dokter anak, tapi juga dokter laktasi. Dokter spesialis menyusui datang dan memeriksa apakah cara menyusu bayi sudah benar dan adakah masalah dalam menyusui. Juga mengajarkan posisi menyusui yang benar. Benar-benar membantu karena menyusui itu ternyata tidak semudah kelihatannya. Beberapa hari setelah Ru lahir puting payudara saya lecet (maaf agak vulgar). Menurut dokter laktasi, setelah memeriksa mulut Ru, hal itu disebabkan Ru mengalami tongue ti...

Review Breast Pump Silikon MOOIMOM

Bagi buibu yang instagramnya ibu-ibu banget pasti ga asing dengan pompa ASI ini. Iklannya banyak berseliweran di Instagram. Kebetulan saya memang lagi pikir-pikir untuk beli breast pump karena dua pompa ASI yang saya punya rusak. Harusnya keduanya bisa dibenerin tapi ya kok saya males. Akhirnya saya putuskan beli saja karena review Mooimom breast pump ini cukup baik dan harganya murah. Pesan dan Unboxing Saya kemudian memesan breast pump ini di website resminya. Sampainya cepat sekali. pesan hari jumat, besoknya sampai. Belinya yang versi lama karena harganya beda hampir seratus ribu tapi perbedaan bentuknya kurang signifikan. Breast pump ini dikemas di dalam kotak karton tipis dan dibungkus plastik. dilengkapi juga dengan tutup plastik. Tidak ada buku manual karena Semua petunjuk tertulis di bagian luar kotak. Cara Kerja Awalnya saya kira pompa ini lebih seperti penampung ASI bukan pompa beneran, tapi katanya bukan. Infonya bisa dipakai untuk tiga hal: menjadi pompa ASI, d...

Playground: Naik Excavator di Kids@Work, Gandaria City

Enam bulan terakhir Ru (2.5 tahun) lagi suka banget sama yang namanya kendaraan konstruksi. Ru hafal semua nama alat-alat berat dan fungsinya. Setiap jalan-jalan dan ketemu di jalan senangnya bukan main. Ga jarang kami berhenti dipinggir jalan untuk nontonin excavator yang lagi parkir. Buku, mainan, tontonan juga semua tentang construction vehicle . Sampe saya boseeeennn.  Dari kesukaannya ini juga kami tahu ada amusement park yang bernama Diggerland. Ru pengen sekali ke sana. Ada hari dimana dia nangis-nangis minta naik mobil dan diantar ke Diggerland. Masalahnya Diggerland itu hanya ada di Amerika dan Inggris. Sampai akhirnya dia pun pasrah menerima kenyataan kalau Diggerland itu jauh dan untuk ke sana perlu uang banyak.