Langsung ke konten utama

Book Review: Little Bee

Hore sudah bulan baru, berarti udah bisa beli buku baru. Itu peraturan yang saya buat sendiri sebenernya. Satu buku satu bulan. Sejujurnya pengen lebih, tapi mengingat harga buku (yang bahasa inggris terutama) ga murah, jadi satu aja cukup.

Buku bulan Juli saya adalah Little Bee. Tertarik karena deskripsi di belakangnya, begini bunyinya:

We don't want to tell you what happens in this book. It is a truly special story and we don't want to spoil it. Nevertheless, you need to know enough to buy it, so we will just say this: 
This is a story of two women. Their lives collide one fateful day, and one of them has to make a terrible choice, the kind of choice we hope you never have too face. Two years later, they meet again - the story starts here...
Once you read it, you'll want to tell your friends about it. When you do, please don't tell them what happens. The magic is in how the story unfolds.

picture from here


Deskripsi yang sungguh bikin penasaran. Berita baiknya, penulisnya sangat pintar bermain dengan alur cerita. Bikin saya ga bisa berenti baca dan menghabiskan buku ini dalam dua hari. Berita buruknya, ceritanya ga sebagus itu. Menurut saya ya. Saya sih ga suka sama tokoh utamanya juga ga suka sama ceritanya. Terlalu serius dan saya ga tau moral apa yang bisa diambil. 


Moral
Kalau kamu anak serius yang suka konflik berat dan menikmatinya, silahkan baca. Kalau kamu kira-kira satu selera sama saya, mending cari buku lain. Hehe.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Restoran Kluwih Sunda Authentic, Bogor

Kalau kebanyakan orang ke restoran karena ingin makanannya, saya dan Bi ke Kluwih karena ingin lihat desainnya. Sebab restoran ini adalah salah satu finalis Himpunan Desain Interior Indonesia (HDII) Award 2017. Sebenarnya pemenangnya, Lemongrass, juga berlokasi di Bogor, namun jaraknya lebih jauh dari hotel tempat kami menginap, Ibis-style Bogor . Kami sengaja datang ke sini untuk makan malam supaya lampu-lampunya menyala. Asumsinya rumah makan sunda ini lebih bagus di waktu malam.

Playground: Kidzoona, AEON, BSD

Libur pemilu kemarin Ru main di AEON BSD sama sepupu-sepupunya, Freya dan Cleo. Tiba-tiba ke AEON karena uyutnya Ru yang lagi jalan-jalan ke sana dan pasti seneng kalau cicitnya ikut gabung. Akhirnya tiga bocah itu dibolehin main di playground karena bingung juga mau ngapain. Mainnya di Kidzoona, supaya eyang uyut bisa nontonin dari luar. Kalau Playtime dan Miniapolis tertutup jadi ga bisa dilihat anaknya lagi main apa. Kidzoona ada di dalam department store AEON bagian anak-anak di lantai 2. Tepatnya berada di ujung paling dalam. Harga Tiket dan Member Untuk main di sini ada dua pilihan waktu: 1 jam atau satu hari. Biayanya 80 ribu untuk satu jam dan 130 ribu untuk satu hari pada weekend atau hari libur. Sementara di hari kerja biayanya 50 ribu dan 80 ribu saja. Saran saya jangan pilih tiket satu hari kalau weekend . Selain mahal, playground -nya ramai.

Naik Excavator di Builder’s Zone Amazone, AEON BSD

Sejak kemunculan Kids@work di Gandaria City tiba-tiba saja mainan kendaraan konstruksi jadi mudah ditemukan. Salah satunya di AEON BSD. Builder’s Zone namanya. Sebenarnya Ru (3 tahun) sudah beberapa kali main di sini, tapi baru sekarang saya pengen nulis tentang playground ini. Biaya dan Sistem Bermain Builder’s Zone merupakan bagian dari playground Amazone. Namun di AEON lokasinya terpisah. Untuk main di sini menggunakan kartu Amazone. Satu kali bermain biayanya 20 ribu. Caranya tinggal digesek di sisi kendaraan mainan, sama seperti mainan lainnya di Amazone.