Langsung ke konten utama

#8. Hong Kong - A Symphony of Lights

(My Travel Series)
___________
Kamis, 29-3-2012
Hong Kong - Singapore Trip
Day 4

Ga terasa malam ini adalah malam terakhir saya dan si w di Hong Kong. Berhubung banyak tempat yang belum dikunjungi, kami berdua bikin rencana yang ga realistis untuk hari ini. Kami mau ke stanley market, ke museum, belanja oleh-oleh, lihat symphony of lights, dan ke Ikea. Bener-bener so little time so much to do. hehehe..

Selesai keliling-keliling Hong Kong Museum of History kami berniat belanja oleh-oleh di Ladies Market dan Temple Street market (lagi-lagi banyak mau.. haha). Tapi ga terasa hari udah malam aja, padahal W si rekan perjalanan pengen banget lihat sympony of lights. Kami pun memutuskan menunda acara belanja dan nonton symphony of lights terlebih dulu.

A Symphony of Lights adalah suatu pertunjukan lampu-lampu dan laser yang dinyalakan oleh gedung-gedung yang berada di Hong Kong Island mengikuti irama lagu. Semacam pertunjukan air mancur menari pake lampu-lampu gitu, bedanya di sini melibatkan beberapa gedung-gedung tinggi yang pastinya lebih kompleks. Pertunjukan ini dimulai jam 8 malam setiap harinya dan bisa dilihat di sepanjang Tsim Sha Tsui Waterfront. 

Awalnya saya udah pesimis kami bakal sempat nonton. Jam 7.15 an kami naik bus menuju Avenue of the Star (salah satu bagian Tsim Sha Tsui Waterfront). Ternyata dari tempat kami berada ke sana tidak terlalu jauh, jam 7.30 kami sudah sampai. Di sana masih belum terlalu ramai. Kami berdua masih leluasa memilih tempat menonton yang sepertinya paling asik. Asal aja si milihnya. Tapi ternyata angiiiiinnnn banget di sini. Saya udah kayak di eskimo aja pakai jaket tebel dan syal sambil nunggu show-nya dimulai.

08.00 PM - Pertunjukan pun dimulai..

View dari tempat kami. Susah moteretnya tapi.


Versi bagusnya. Sumber dari sini


Dreams do come true
Bagi saya, yang spesial bukan pertunjukannya. Saya jadi inget beberapa tahun lalu sayang pernah bikin vision board berisi foto tempat-tempat yang ingin saya kunjungi. Salah satunya adalah  foto Tsim Sha Tsui Waterfront tempat kami nonton. Saya bahkan ga inget kenapa saya pengen ke Hong Kong dan kenapa saya milih foto itu. Mungkin gara-gara film friends-nya Won Bin. 

Meskipun yang saya pasang adalah foto ketika siang dan saya ke sininya malam, tapi rasanya senang karena salah satu mimpi saya terkabul bahkan ketika saya udah lupa punya mimpi itu. Bikin saya senyum-senyum habis nonton symphony of lights. Hehe. Makasi ya Allah.


Moral
- Datang lebih awal agar bisa dapet tempat melihat yang enak dan ga ketutupan orang. 

- Kalau mau tau di mana saja tempat-tempat nya dan informasi lebih rinci silahkan lihat di sini.

- Dream on!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Restoran Kluwih Sunda Authentic, Bogor

Kalau kebanyakan orang ke restoran karena ingin makanannya, saya dan Bi ke Kluwih karena ingin lihat desainnya. Sebab restoran ini adalah salah satu finalis Himpunan Desain Interior Indonesia (HDII) Award 2017. Sebenarnya pemenangnya, Lemongrass, juga berlokasi di Bogor, namun jaraknya lebih jauh dari hotel tempat kami menginap, Ibis-style Bogor . Kami sengaja datang ke sini untuk makan malam supaya lampu-lampunya menyala. Asumsinya rumah makan sunda ini lebih bagus di waktu malam.

Beli Buku Impor Tanpa Ongkos Kirim

'Selamat Tahun Baru!' Walau sudah kelewat lebih dari dua minggu, tapi ini tulisan pertama saya di tahun ini. Jadi gapapa ya telat.  Mari mengawali tahun ini dengan senang hati. Saya memang lagi senang karena buku pesanan saya via online akhirnya datang juga. Biasanya saya beli buku impor di toko buku seperti Aksara dan teman-temannya. Tapi kadang, buku yang saya pengen ga ada dimana-mana. Mau beli di Amazon juga ga ngerti caranya, takutnya malah mahal kena pajak dan lain-lain. Sekitar dua tahun lalu, teman kerja saya waktu itu pernah cerita tentang hobinya beli buku online. "Kalau gw sering belinya di Book Depository, di sana gratis ongkos kirim ke seluruh dunia." "Woow," pikir saya waktu itu, tapi entah kenapa belum-belum juga nyoba beli di sana.  Desember kemarin, setelah ga berhasil menemukan buku yang saya mau di toko buku, saya akhirnya memutuskan untuk mencoba Book Depository. Cara pesannya super gampang. Tinggal buat  account , terus pi...

Perlukah Insisi Tongue Tie

Ru sudah bukan bayi lagi, tapi pengalaman menjadi ibu baru dan mengurus bayi sangat membekas bagi saya. Itulah mengapa sekali-kali saya bercerita cerita lampau di sini. Siapa tahu ada ibu baru yang mengalami hal serupa dan bisa belajar dari pengalaman saya. Salah satunya adalah tentang tongue tie , salah satu hal yang sempat ditanyakan beberapa teman saya paska melahirkan. Hampir tiga tahun lalu Ru lahir di Rumah Sakit Puri Cinere. Rumah sakit ini pro ASI. Setelah melahirkan, saya dan Ru tidak hanya dikunjungi oleh dokter kandungan dan dokter anak, tapi juga dokter laktasi. Dokter spesialis menyusui datang dan memeriksa apakah cara menyusu bayi sudah benar dan adakah masalah dalam menyusui. Juga mengajarkan posisi menyusui yang benar. Benar-benar membantu karena menyusui itu ternyata tidak semudah kelihatannya. Beberapa hari setelah Ru lahir puting payudara saya lecet (maaf agak vulgar). Menurut dokter laktasi, setelah memeriksa mulut Ru, hal itu disebabkan Ru mengalami tongue ti...