Langsung ke konten utama

My Cactus Tale

Kalo kamu kira melihara kaktus itu mudah berarti kamu salah. Kalau kamu kira merawat tanaman cukup dengan sejuta kasih sayang, berarti kamu salah (lagi). Ini cerita pendek tentang kaktus-kaktus kesayangan saya yang sudah pergi mendahului kita semua. :( he he.

#1 (no name)
Kaktus pertama yang saya beli bareng ade saya. Ga punya nama karena kreativitas saya jaman itu masih kurang (jaman SMA). Dengan penuh kasih sayang, kami (saya dan ade saya) menyiram si kaktus seminggu sekali sesuai dengan petunjuk penjualnya. Kami taruh si kaktus di teras dimana sinar matahari melimpah. Tapi ternyata itu adalah pedang bermata dua. hehe. suatu hari si no name meninggal. huaaaa.... Penyebabnya adalah tampias. Si kaktus terkena banyak air hujan sampai akhirnya busuk kebanyakan air. :(


#2 Prego Pendente, panggilan: Prego
Kaktus kedua saya. Prego artinya sama-sama, Pendente berarti Miring. Bahasa itali. Kali ini Prego ga tinggal di teras melainkan di jendela kamar kosan saya di Bandung. Selama saya rawat dia sehat-sehat saja. Sampai suatu liburan panjang saya pulang ke ibu kota membawa Prego, karena kasihan kalau ditinggal di Bandung. Salahnya, saya males bawa pulang lagi ke Bandung, jadi saya titipkan dulu sementara ke mama saya. "ma, jangan ditaro di teras yang kena ujan ya, nanti mati" pesan saya. Belajar dari kasus sebelumnya.

Suatu hari ketika saya pulang lagi ke Jakarta saya baru tau kalo Prego sudah mati :( Usut punya usut (lebay) ternyata Prego disiram sama si mbak setiap hari. Lagi-lagi kebanyakan air dan mati. Ah, saya lupa bilang kalo harusnya disiram seminggu sekali.


#3 Papoy
Ini kaktus terbaru saya. Dari kemaren-kemaren udah berniat memperkenalkan dia di blog ini. Cuma saya tunda-tunda dan dia keburu mati. 

Karena kasus Prego saya memutuskan untuk mengurus Papoy seorang diri, tanpa bantuan si mbak. Saya siram seminggu sekali, saya jauhkan dari teras yang berpotensi tampias. Logikanya Papoy bisa berumur panjang. Tapiiii.... suatu hari setelah saya menyiram Papoy di kamar mandi saya iseng masukin dia ke dalam vas di dalam rumah, tepat di depan pintu depan. Seminggu kemudian saya mau menyiram Papoy lagi, tapi dia ternyata sudah mati. Saya baru sadar di spot itu ga ada sinar matahari. Pantesan dia mati. :( Please forgive me Papoy...



Tips merawat kaktus (moral dari cerita ini):
1. Siram 1x seminggu. 
2. Jauhkan dari area yang terkena air hujan
3. Taruh di tempat yang terkena sinar matahari

P.S. Semoga kaktus saya berikutnya bisa hidup lebih lama. hehe. 

*blogspotnya lg error ga bisa kasih foto :( 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Restoran Kluwih Sunda Authentic, Bogor

Kalau kebanyakan orang ke restoran karena ingin makanannya, saya dan Bi ke Kluwih karena ingin lihat desainnya. Sebab restoran ini adalah salah satu finalis Himpunan Desain Interior Indonesia (HDII) Award 2017. Sebenarnya pemenangnya, Lemongrass, juga berlokasi di Bogor, namun jaraknya lebih jauh dari hotel tempat kami menginap, Ibis-style Bogor . Kami sengaja datang ke sini untuk makan malam supaya lampu-lampunya menyala. Asumsinya rumah makan sunda ini lebih bagus di waktu malam.

Playground: Kidzoona, AEON, BSD

Libur pemilu kemarin Ru main di AEON BSD sama sepupu-sepupunya, Freya dan Cleo. Tiba-tiba ke AEON karena uyutnya Ru yang lagi jalan-jalan ke sana dan pasti seneng kalau cicitnya ikut gabung. Akhirnya tiga bocah itu dibolehin main di playground karena bingung juga mau ngapain. Mainnya di Kidzoona, supaya eyang uyut bisa nontonin dari luar. Kalau Playtime dan Miniapolis tertutup jadi ga bisa dilihat anaknya lagi main apa. Kidzoona ada di dalam department store AEON bagian anak-anak di lantai 2. Tepatnya berada di ujung paling dalam. Harga Tiket dan Member Untuk main di sini ada dua pilihan waktu: 1 jam atau satu hari. Biayanya 80 ribu untuk satu jam dan 130 ribu untuk satu hari pada weekend atau hari libur. Sementara di hari kerja biayanya 50 ribu dan 80 ribu saja. Saran saya jangan pilih tiket satu hari kalau weekend . Selain mahal, playground -nya ramai.

Naik Excavator di Builder’s Zone Amazone, AEON BSD

Sejak kemunculan Kids@work di Gandaria City tiba-tiba saja mainan kendaraan konstruksi jadi mudah ditemukan. Salah satunya di AEON BSD. Builder’s Zone namanya. Sebenarnya Ru (3 tahun) sudah beberapa kali main di sini, tapi baru sekarang saya pengen nulis tentang playground ini. Biaya dan Sistem Bermain Builder’s Zone merupakan bagian dari playground Amazone. Namun di AEON lokasinya terpisah. Untuk main di sini menggunakan kartu Amazone. Satu kali bermain biayanya 20 ribu. Caranya tinggal digesek di sisi kendaraan mainan, sama seperti mainan lainnya di Amazone.