Langsung ke konten utama

Iga bakar si Jangkung

Kisah ini terjadi saat saya duduk menunggu di iga bakar si jangkung daerah cipaganti. Di depan saya, ada dua orang yang saya yakin adalah sepasang kekasih (ya karena mereka mesra) yang menunggu pesanan mereka. kemudian mas-mas pelayan pun datang membawa sepiring iga bakar sapi pesanan si sepasang kekasih di depan saya (saya tau karena si mas-mas bilang itu iga bakar sapi. Tenang, saya bukan peramal) si pria dengan sigapnya langsung menyantap makanan itu. 

Pacar si pria (si wanita) : yang.. (dengan tampang memelas)
si pria : hmmm.. (menanggapi seadanya)
si wanita : itu kan punya aku, Kamu kan pesennya iga bakar kambing.
si pria : oh iya ya, maap ya sayang, aku kira punya aku, abisnya aku laper. (sambil menggeser piring ke depan si wanita)

dalam hati saya yakin si pria pasti malu setengah mati, tapi keyakinan saya langsung luntur bergitu saya mendengar percakapan selanjutnya.

si pria : tapi aku boleh minta satu suap lagi ga? aku laper banget ni (sambil menyuap dari piring si wanita)


saya bener-bener pengen ketawa saat itu, cuma ga bisa, ya karena jarak saya dan mereka mungkin cuma 60 cm, berhubung kita berbagi meja. 


moral : ga ada si moral nya. saya iseng aja pengen cerita

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Restoran Kluwih Sunda Authentic, Bogor

Kalau kebanyakan orang ke restoran karena ingin makanannya, saya dan Bi ke Kluwih karena ingin lihat desainnya. Sebab restoran ini adalah salah satu finalis Himpunan Desain Interior Indonesia (HDII) Award 2017. Sebenarnya pemenangnya, Lemongrass, juga berlokasi di Bogor, namun jaraknya lebih jauh dari hotel tempat kami menginap, Ibis-style Bogor . Kami sengaja datang ke sini untuk makan malam supaya lampu-lampunya menyala. Asumsinya rumah makan sunda ini lebih bagus di waktu malam.

Beli Buku Impor Tanpa Ongkos Kirim

'Selamat Tahun Baru!' Walau sudah kelewat lebih dari dua minggu, tapi ini tulisan pertama saya di tahun ini. Jadi gapapa ya telat.  Mari mengawali tahun ini dengan senang hati. Saya memang lagi senang karena buku pesanan saya via online akhirnya datang juga. Biasanya saya beli buku impor di toko buku seperti Aksara dan teman-temannya. Tapi kadang, buku yang saya pengen ga ada dimana-mana. Mau beli di Amazon juga ga ngerti caranya, takutnya malah mahal kena pajak dan lain-lain. Sekitar dua tahun lalu, teman kerja saya waktu itu pernah cerita tentang hobinya beli buku online. "Kalau gw sering belinya di Book Depository, di sana gratis ongkos kirim ke seluruh dunia." "Woow," pikir saya waktu itu, tapi entah kenapa belum-belum juga nyoba beli di sana.  Desember kemarin, setelah ga berhasil menemukan buku yang saya mau di toko buku, saya akhirnya memutuskan untuk mencoba Book Depository. Cara pesannya super gampang. Tinggal buat  account , terus pi...

Perlukah Insisi Tongue Tie

Ru sudah bukan bayi lagi, tapi pengalaman menjadi ibu baru dan mengurus bayi sangat membekas bagi saya. Itulah mengapa sekali-kali saya bercerita cerita lampau di sini. Siapa tahu ada ibu baru yang mengalami hal serupa dan bisa belajar dari pengalaman saya. Salah satunya adalah tentang tongue tie , salah satu hal yang sempat ditanyakan beberapa teman saya paska melahirkan. Hampir tiga tahun lalu Ru lahir di Rumah Sakit Puri Cinere. Rumah sakit ini pro ASI. Setelah melahirkan, saya dan Ru tidak hanya dikunjungi oleh dokter kandungan dan dokter anak, tapi juga dokter laktasi. Dokter spesialis menyusui datang dan memeriksa apakah cara menyusu bayi sudah benar dan adakah masalah dalam menyusui. Juga mengajarkan posisi menyusui yang benar. Benar-benar membantu karena menyusui itu ternyata tidak semudah kelihatannya. Beberapa hari setelah Ru lahir puting payudara saya lecet (maaf agak vulgar). Menurut dokter laktasi, setelah memeriksa mulut Ru, hal itu disebabkan Ru mengalami tongue ti...