Cita-cita. Kata ulang yang saya tidak pernah pikirkan dengan benar. Kalau pertanyaannya apa yang saya mau, saya bisa jawab dengan mudah. (walaupun mungkin berjam-jam ga selese-selese). Tapi kalau cita-cita, hmmm.. pertanyaan yang agak sulit tampaknya.
Waktu saya masuk SMA, saya pengen jadi desainer. Ga inget dari mana saya bisa punya keinginan itu. Curiganya si gara-gara kebanyakan nonton discovery travel and living. Tapi sebenernya saya juga pengen jadi tour guide, jadi translator, jadi penulis, jadi penulis skenario, dan jadi interpreter.
Kebodohan berikutnya adalah saya ga pernah bener-bener mikir kalau kuliah itu menentukan karier yang akan ditempuh seseorang. Jadi saya kuliah desain, tapi saya tetep berharap bisa jadi tour guide, jadi translator, jadi penulis, jadi penulis skenario, atau jadi interpreter.
Kalau menurut ramalan garis tangan, saya nyaris ga punya garis karir. Hmm... jangan-jangan gara-gara saya bahkan ga tau mau jadi apa.
Tapi berhubung instruktur yoga mama saya lulusan kedokteran gigi, pemilik sekaligus direktur sekolah adek spupu saya lulusan teknik sipil, temen kakak saya yang pramugari lulusan desain interior, dan guru agama SMA saya lulusan ekonomi, saya rasa saya (dan semua orang yang tidak serius dalam memilih jurusan di kuliahnya) akan baik-baik saja. Hehehehe..
Komentar
Posting Komentar