Langsung ke konten utama

Ecopark Ancol

ecopark-ancol
“Seru lo jalan pagi di Ecopark, gratis lagi. Cuma bayar masuk Ancolnya,” kata Adik saya. Saat itu kami sedang menginap di Ancol dalam rangka staycation. Besok paginya saya dan keluarga langsung ke Ecopark. Mumpung sudah di Ancol. Entah mengapa kami agak kesulitan menemukan Ecopark dan berakhir masuk lewat pintu samping. Pantesan pintunya kecil. Oiya, nama benarnya Allianz Ecopark.

Sesuai namanya, Ecopark adalah sebuah taman besar yang bisa dimanfaatkan untuk wisata maupun olah raga. Gratis biaya masuk kalau sekedar ingin lari pagi keliling taman. Bagi yang ingin berwisata, ada banyak pilihan kegiatan, seperti naik sepeda, naik sepeda air, memberi makan ikan, atau masuk ke area berbayar seperti Learning Farm dan Fauna Land.

tiket-masuk-ecopark

Learning Farm
Tempat ini adalah area untuk berinteraksi dengan binatang ternak. Biaya masuknya lima puluh ribu per orang. Kami tidak masuk karena Ru (3 tahun 10 bulan) sudah beberapa kali main ke tempat sejenis.

learning-farm-ecopark-ancol

Fauna Land
Kalau yang pernah lihat foto orang bersama burung di Ecopark, lokasinya di dalam Fauna Land ini. Masuknya dikenakan biaya tujuh puluh ribu per orang, mulai dari tiga tahun ke atas. Awalnya saya ragu mau masuk, karena saya tidak tau dan tidak cari tau dulu sebelumnya Fauna Land itu apa. Ternyata isinya kebun binatang mini.

Walaupun ukurannya kecil dan tiketnya jauh lebih mahal dari Kebun Binatang Ragunan, namun Fauna Land ini punya konsep yang berbeda, sepadan dengan harganya. Seluruh kandang di sini dibuat sedekat mungkin dengan pengunjung. Area burung misalnya, terbuka begitu saja. Burung-burung di sana sudah terlatih untuk diam di posnya masing-masing. Beberapa binatang tidak berbahaya seperti tapir, keledai, kuda poni, dan landak, hanya dibatasi pagar kayu rendah tanpa parit. Sementara bintang buas seperti singa putih dan ular dibatasi kaca.

kura-kura-ancol-ecopark
tapir-ecopark-ancol
singa-faunaland-ecopark-ancol
Kalau ke sini jangan lupa nonton pertunjukan burung. “Serasa di luar negeri ya,” komentar Bi, suami saya, saat kami menonton atraksi burung. Lumayan, Ancol rasa Singapura.

Selain itu pengunjung bisa juga memberi makan hewan. Tentunya dengan biaya tambahan. Bukan hanya binatang seperti kuda dan keledai, singa pun boleh diberi makan. Makanan singa berupa potongan ayam yang diberikan melalui semacam pipa. Kalau kata penjaganya kasih cemilan ke singa.

Di area burung kita boleh berfoto dengan burung tanpa biaya. Fotonya dengan kamera atau hp pribadi. Tadinya saya pengen Ru difoto dengan banyak burung, tapi karena Ru anak-anak, penjaganya hanya kasih satu burung saja. Kalau mau difoto dan mendapatkan hasil cetaknya tersedia juga, tapi lokasinya berbeda, ada di dekat pintu masuk. Fotonya boleh sendiri atau beramai-ramai dengan biaya yang sama, tiga puluh lima ribu.

bird-show-ecopark-ancol
kebun-binatang-ecopark
liburan-anak-ecopark
anak-keledai-ecopark-ancol
fauna-land-ecopark-ancol
foto-dengan-burung-faunaland-ecopark

Hiburan di Area Bebas Tiket Masuk
Bagi yang ingin hemat uang, seru juga kok main-main di area tidak berbayar. Bisa kasih makan ikan, lihat burung merpati, lihat burung kalkun, naik sepeda, flying fox, dan sebagainya. Kalau kami saat itu hanya keliling jalan kaki, mencoba gym outdoor (seperti yang banyak tersebar di seluruh Ancol), kasih makan ikan, serta  lihat-lihat binatang dan pepohonan.

jalan-pagi-ecopark-ancol
jogging-di-ecopark
jogging-stroller-ancol

__
Ini saya bikin versi videonya. Akhirnya setelah satu tahun bilang mau sering bikin video, videonya baru nambah lagi. Haha. Kali ini beneran deh mau sering-sering upload video di youtube. Kalau kata youtubers, "please like, comment, and subscribe ya".


Moral, Tips, & Trik
- Kalau datang dari jauh khusus ke Ecopark, sebaiknya masuk Fauna Land. Walaupun mahal tapi paling menarik.

- Harga tiket --Learning Farm 50.000 | Fauna Land 70.000 | Foto dengan burung 35.000/grup |Naik kapal keliling Fauna Land 20.000/org (harga tidak diskon 30.000/org)

Komentar

  1. bagus ya ecopark.. dan keliatan bersih...

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaa lumayan bagus dan bersih untuk ukuran di Jakarta

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Restoran Kluwih Sunda Authentic, Bogor

Kalau kebanyakan orang ke restoran karena ingin makanannya, saya dan Bi ke Kluwih karena ingin lihat desainnya. Sebab restoran ini adalah salah satu finalis Himpunan Desain Interior Indonesia (HDII) Award 2017. Sebenarnya pemenangnya, Lemongrass, juga berlokasi di Bogor, namun jaraknya lebih jauh dari hotel tempat kami menginap, Ibis-style Bogor . Kami sengaja datang ke sini untuk makan malam supaya lampu-lampunya menyala. Asumsinya rumah makan sunda ini lebih bagus di waktu malam.

Beli Buku Impor Tanpa Ongkos Kirim

'Selamat Tahun Baru!' Walau sudah kelewat lebih dari dua minggu, tapi ini tulisan pertama saya di tahun ini. Jadi gapapa ya telat.  Mari mengawali tahun ini dengan senang hati. Saya memang lagi senang karena buku pesanan saya via online akhirnya datang juga. Biasanya saya beli buku impor di toko buku seperti Aksara dan teman-temannya. Tapi kadang, buku yang saya pengen ga ada dimana-mana. Mau beli di Amazon juga ga ngerti caranya, takutnya malah mahal kena pajak dan lain-lain. Sekitar dua tahun lalu, teman kerja saya waktu itu pernah cerita tentang hobinya beli buku online. "Kalau gw sering belinya di Book Depository, di sana gratis ongkos kirim ke seluruh dunia." "Woow," pikir saya waktu itu, tapi entah kenapa belum-belum juga nyoba beli di sana.  Desember kemarin, setelah ga berhasil menemukan buku yang saya mau di toko buku, saya akhirnya memutuskan untuk mencoba Book Depository. Cara pesannya super gampang. Tinggal buat  account , terus pi...

Perlukah Insisi Tongue Tie

Ru sudah bukan bayi lagi, tapi pengalaman menjadi ibu baru dan mengurus bayi sangat membekas bagi saya. Itulah mengapa sekali-kali saya bercerita cerita lampau di sini. Siapa tahu ada ibu baru yang mengalami hal serupa dan bisa belajar dari pengalaman saya. Salah satunya adalah tentang tongue tie , salah satu hal yang sempat ditanyakan beberapa teman saya paska melahirkan. Hampir tiga tahun lalu Ru lahir di Rumah Sakit Puri Cinere. Rumah sakit ini pro ASI. Setelah melahirkan, saya dan Ru tidak hanya dikunjungi oleh dokter kandungan dan dokter anak, tapi juga dokter laktasi. Dokter spesialis menyusui datang dan memeriksa apakah cara menyusu bayi sudah benar dan adakah masalah dalam menyusui. Juga mengajarkan posisi menyusui yang benar. Benar-benar membantu karena menyusui itu ternyata tidak semudah kelihatannya. Beberapa hari setelah Ru lahir puting payudara saya lecet (maaf agak vulgar). Menurut dokter laktasi, setelah memeriksa mulut Ru, hal itu disebabkan Ru mengalami tongue ti...