Langsung ke konten utama

#4.SG Trip - National Museum of Singapore (Last Part)

(My Travel Series)
__________
Senin, 25-1-2010
Singapore Museum Trip
Day 1

(Please note that this trip happened in 2010, there are probably some changes in the museum now)
Tulisan sebelumnya>> #SG Trip - Pameran Tetap National Museum of Singapore

Salah satu daya tarik museum untuk dikunjungi berulang kali adalah pameran temporer. Saat saya pergi ke museum ini, ada dua pameran temporer yang sedang berlangsung.

Tulisan ini mungkin tak banyak bermanfaat bagi yang ingin pergi ke sana dan tengah mencari informasi. Tapi saya tetap ingin menceritakannya karena menurut saya pameran temporer ini sama menariknya dengan pameran tetap.

The Bag - Carrier Bags in Singapore From The 1950s to The1980s
Pameran temporer pertama dengan judul yang panjang sekali. Tema dan objek yang tampak kurang menarik berhasil ditampilkan dengan desain yang apik. Hebat kamu hey desainer pameran!

Ade saya di depan pintu masuk

Di bagian dalam. Pamerannya tidak terlalu besar.

 Display kaca yang sederhana tapi bagus.

Salah satu display favorit saya.

Bahan pembuat kantong kertas di zaman itu.




Quest of Immortality - The World of Ancient Egypt


Pameran kedua, lebih besar dan lebih menarik. Sesuai judulnya, pameran temporer ini mengenai mesir kuno. Pameran ini bersifat sementara karena koleksinya berasal dari Kunsthistoriches Museum, Vienna. Saya beruntung tidak harus ke Vienna untuk melihatnya. Hehe. 

Selain koleksinya, pameran sementara ini juga menarik karena memiliki permainan-permainan interaktif. Tentu bukan sekedar permainan biasa tapi juga mengenai mesir kuno.

Silahkan pilih yang mana. Bentuknya saja piramid.

Cap huruf hieroglyph. Bisa tulis nama sendiri dengan hieroglyph.

Tutorial membuat origami piramid. Susaaah..


Menyalin tulisan mesir. Serasa Lara Croft. Haha.


Setelah puas bermain-main dan membuat ini itu, saya dan si ade pun masuk untuk melihat koleksinya. Benda pamernya terlihat lebih mistis karena hanya diterangi lampu-lampu spotlight di sana sini.

Judulnya maksa foto sama sphinx

Tulisan hieroglyph di batu.

Mumi. Sewarna-warni itu ternyata.

Tampak dalam peti, ternyata di dalamnya ada 
gambar berwarnanya juga, baru tau saya.

Selesailah jalan-jalan kami di Museum yang besar ini.

Moral 
- Museum ini wajib dikunjungi. Jangan lupa siapkan banyak waktu agar tidak terburu-buru, paling tidak setengah hari.
- Untuk tau berapa harga tiketnya (kalau pelajar diskon lo..), pameran temporer apa yang sekarang sedang berlangsung, cara ke sana, dan lain sebagainya, silahkan kunjungi official website-nya di sini.

Komentar

  1. Huaaaaaah.. pingin pingin pingin kesanaaa.. Next time ke Spore harus keliling museumnya nih.. :(

    BalasHapus
  2. hahaha.. Di swedia emang museumnya ga bagus2 mb bebe? (eh ini kita seumur ga si sebenernya)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Restoran Kluwih Sunda Authentic, Bogor

Kalau kebanyakan orang ke restoran karena ingin makanannya, saya dan Bi ke Kluwih karena ingin lihat desainnya. Sebab restoran ini adalah salah satu finalis Himpunan Desain Interior Indonesia (HDII) Award 2017. Sebenarnya pemenangnya, Lemongrass, juga berlokasi di Bogor, namun jaraknya lebih jauh dari hotel tempat kami menginap, Ibis-style Bogor . Kami sengaja datang ke sini untuk makan malam supaya lampu-lampunya menyala. Asumsinya rumah makan sunda ini lebih bagus di waktu malam.

Beli Buku Impor Tanpa Ongkos Kirim

'Selamat Tahun Baru!' Walau sudah kelewat lebih dari dua minggu, tapi ini tulisan pertama saya di tahun ini. Jadi gapapa ya telat.  Mari mengawali tahun ini dengan senang hati. Saya memang lagi senang karena buku pesanan saya via online akhirnya datang juga. Biasanya saya beli buku impor di toko buku seperti Aksara dan teman-temannya. Tapi kadang, buku yang saya pengen ga ada dimana-mana. Mau beli di Amazon juga ga ngerti caranya, takutnya malah mahal kena pajak dan lain-lain. Sekitar dua tahun lalu, teman kerja saya waktu itu pernah cerita tentang hobinya beli buku online. "Kalau gw sering belinya di Book Depository, di sana gratis ongkos kirim ke seluruh dunia." "Woow," pikir saya waktu itu, tapi entah kenapa belum-belum juga nyoba beli di sana.  Desember kemarin, setelah ga berhasil menemukan buku yang saya mau di toko buku, saya akhirnya memutuskan untuk mencoba Book Depository. Cara pesannya super gampang. Tinggal buat  account , terus pi...

Perlukah Insisi Tongue Tie

Ru sudah bukan bayi lagi, tapi pengalaman menjadi ibu baru dan mengurus bayi sangat membekas bagi saya. Itulah mengapa sekali-kali saya bercerita cerita lampau di sini. Siapa tahu ada ibu baru yang mengalami hal serupa dan bisa belajar dari pengalaman saya. Salah satunya adalah tentang tongue tie , salah satu hal yang sempat ditanyakan beberapa teman saya paska melahirkan. Hampir tiga tahun lalu Ru lahir di Rumah Sakit Puri Cinere. Rumah sakit ini pro ASI. Setelah melahirkan, saya dan Ru tidak hanya dikunjungi oleh dokter kandungan dan dokter anak, tapi juga dokter laktasi. Dokter spesialis menyusui datang dan memeriksa apakah cara menyusu bayi sudah benar dan adakah masalah dalam menyusui. Juga mengajarkan posisi menyusui yang benar. Benar-benar membantu karena menyusui itu ternyata tidak semudah kelihatannya. Beberapa hari setelah Ru lahir puting payudara saya lecet (maaf agak vulgar). Menurut dokter laktasi, setelah memeriksa mulut Ru, hal itu disebabkan Ru mengalami tongue ti...